teNtan9 urang...
- zHaL....
- bAnd0En9, pAriz vAn Java, Indonesia
- saya adalah orang yang gak mau di bawa ntuk RIBET..... simple adalah jiwa SAYA
PASKIBRA SMK Negeri 6 Bandung
Jumat, 09 Oktober 2009
>>I won't see you tonight MP3 Download
>>An Epic of Time Wasted MP3 Download
>>Critical Acclaim MP3 Download
>>Darkness Surrounding MP3 Download... Baca Selengkapnya
>>Strength of the World MP3 Download
>>afterlife MP3 Download
>>Almost Easy MP3 Download
>>Beast and the Harlot MP3 Download
>>dear god MP3 Download
>>M.I.A. (missing in action) MP3 Download
>>Unholy Confessions MP3 Download
>>Forgotten Faces MP3 Download
>>Crossfolds MP3 Download
>>An Epic of Time Wasted MP3 Download
>>Gunslinger MP3 Download
>>Eternal Rest MP3 Download
>>The Wicked End MP3 Download
>>Burn It Down MP3 Download
>>Remenissions MP3 Download
>>Chapter Four MP3 Download
>>Seize the Day MP3 Download
>>Radiant Eclipse MP3 Download
>>Walk (Pantera Cover) MP3 Download
>>Little Piece of Heaven MP3 Download
>>Bat Country MP3 Download
>>The Art Of Subconscious Illusion MP3 Download
tugas KKPI
Selasa, 04 Agustus 2009
Selasa, 24 Maret 2009
Kamis, 19 Maret 2009
Minggu, 01 Maret 2009
PERSIB HARI INI
Jika Badan Liga Indonesia (BLI) terpaksa mengundurkan jadwal Liga Super Indonesia (LSI) hingga satu bulan akibat adanya larangan dari kepolisian, diperkirakan terjadi pembengkakan biaya sekitar Rp 2 miliar. Dengan demikian, Persib diperkirakan akan kesulitan dana untuk menyelesaikan liga."Kalau jadwal diundur lagi, dana bisa membengkak. Ya bisa-bisa di atas Rp 2 miliar," ujar Wakil Manajer Persib Bandung, H. Umuh ketika dihubungi "GM", Minggu (1/3).Pembengkakan dana tersebut, terutama untuk membayar gaji para pemain, akomodasi, dan sejumlah kebutuhan tim lainnya.Seperti diketahui, menyusul munculnya larangan Polres Bandung, yang diperkuat Polda Jabar kepada tim-tim yang menggunakan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung untuk tidak menggelar pertandingan selama proses pemilu legislatif, mulai 16 Maret hingga 27 April 2009, Persib sudah dipastikan tidak bisa menjamu Sriwijaya FC di LSI (28 Maret) dan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 (12 April) serta PSMS Medan (1 April).Namun hingga kini, BLI belum memberikan keputusan terhadap larangan tersebut. Rencananya, BLI baru akan memberikan keputusan setelah bertemu Kapolri, Senin (2/3) ini.Sementara itu, anggota Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung, Hendri Pantas Panggabean meminta kepada PT Persib Bandung Bermartabat untuk segera mencari alternatif pembiayaan bagi Persib. Pasalnya, pemberian dana melalui APBD Kota Bandung sudah tidak memungkinkan lagi."PT Persib harus mulai bekerja dan mencari dana bagi Persib. Jangan sampai ketika jadwal diundur, Persib kesulitan dana hingga tidak bisa melanjutkan liga," katanya.Dijelaskannya, jika BLI mengundurkan jadwal selama sebulan maka LSI diperkirakan akan berakhir pada Juli. Sedangkan untuk mengajukan anggaran tambahan di APBD Perubahan baru dapat dilakukan sekitar Agustus atau September.Selain itu, pemberian tambahan anggaran bagi Persib sudah sangat tidak memungkinkan. Karena hingga APBD 2009, Persib telah menerima bantuan sekitar Rp 31 miliar."Sudah tidak ada alasan lagi untuk meminta tambahan dari APBD. Karena itu, PT Persib harus bekerja mencari dana. Jangan diam saja, bekerja," tegas Henri.
Nova: Kami Semua Profesional
Adanya oknum bobotoh yang menilai terpuruknya prestasi Persib disebabkan kehadiran pemain dari luar Jawa Barat membuat defender Nova Arianto meradang. Bek berkepala plontos itu menegaskan, pemain dari luar Jawa Barat, termasuk dirinya, selama ini sudah bersikap profesional."Kami cinta Persib. Semuanya sudah main habis-habisan agar Persib jadi juara. Kami selama ini sudah bersikap profesional. Jadi, saya kira nggak perlu ada keraguan sedikit pun tentang perjuangan yang telah kami lakukan," tandas Nova, Sabtu (28/2).Menurut Nova, kalah atau menang dalam satu pertandingan adalah hal biasa. Dan tidak adil rasanya kalau kekalahan itu ditimpakan pada orang per orang. "Sepak bola itu permainan kolektif. Semuanya harus bertanggungjawab," tegasnya.Nova mengatakan, kehadiran pemain dari luar Jawa Barat di Bandung justru membawa misi besar untuk membantu Persib meraih gelar juara. "Kami datang dengan hati bersih untuk turut serta mengangkat prestasi Persib. Kalau Persib juara, kami senang, bobotoh pun senang," ujarnya.Menurutnya, semua pihak hendaknya melihat dengan jernih dan objektif terhadap satu permasalahan. "Jangan lihat dari mana kami berasal, tapi lihatlah apa yang kami berikan untuk Persib. Kami semua total berjuang untuk mengangkat prestasi Persib," tegasnya.Nova berharap, bobotoh tetap memberikan dukungan penuh pada tim Persib. Perjuangan masih panjang dan ia optimistis Maung Bandung mampu meraih gelar juara. "Masih banyak pertandingan yang tersisa. Kita harus kerja keras dan saya yakin dengan perjuangan dan doa, kita bisa meraih gelar juara," tandasnya.
Pemilu Jangan Mengorbankan Kompetisi
Persib Harus Matangkan Pola Permainan
Atep Persunting Lilis Jumaeni
Selamat menempuh hidup baru!
Source: http://www.pikiran-rakyat.com
Kamis, 26 Februari 2009
PERSIB HARI INI
Copa : Persib kalah dari SFC
Sriwijaya FC berhasil menaklukkan Persib dengan skor telak 3 - 1.sore tadi.Bermain di stadion Jakabaring palembang, Gol Sriwijaya terjadi di menit ke 2 oleh Charis Yulianto, menit 10 oleh Budi Sudarsono serta Kayamba di Menit 40.Sedangkan Gol balasan Persib di cetak oleh Hilton menit 80
Rabu, 25 Februari 2009
PERSIB HARI INI
Persib Hanya Target Curi Poin
Walaupun, Skuad Persib Bandung sedang dalam keadaan on fire akan tetapi Jaya Hartono, pelatih Persib tidak mau sesumbar akan mengalahkan Ngon cs pada saat tandang Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (26/2).Kedua tim akan melakoni first leg di babak 16 besar Copa Djie Sam Soe. "Pada laga ini, saya hanya mentargetkan mencuri poin saja,mengingat laga ini adalah laga away dan saya rasa SFC akan mencari poin penuh di markasnya sendiri," ungkap pelatih Persib sejak musim 2008-2009 ini, kepada Sripo, Rabu (25/2).Jaya mengaku, membawa semua skuad intinya untuk menghadapi Laskar Wong Kito yang terdiri dari 18 orang pemain, termasuk di dalamnya tiga pemain asing."Saya hanya membawa tiga pemain asing dan dua lagi terpaksa di parkir sesuai ketentuan Copa yang hanya memperbolehkan memakai tiga pemain asing," ujar pemain timnas tahun 1986-1990 ini.Target ini, menurutnya cukup realistis mengingat kekuatan dari tim besutan Rahmad Darmawan yang dikenal mumpuni di lini depan."SFC adalah tim yang bagus dengan pemain dan barisan penyerang yang berkualitas, untuk mencuri poin saja dan itu pun harus dengan kerja keras," ungkap pelatih yang membawa Persik Kediri menjadi juara Liga Indonesia tahun 2003 lalu.Sementara, pelatih SFC Rahmad Darmawan mengaku akan mengejar target maksimal dalam first leg ini."Memang sulit, targetnya adalah mencetak gol paling banyak dan sistem yang diterapkan adalah sistem gugur, tapi kami akan memaksimalkan tim untuk mencapai hasil yang optimal," ujar pelatih asal Metro Lampung ini.RD, mengaku telah menerapkan taktik dan strategi dalam menghadapi Persib Bandung termasuk menurunkan skuad terbaiknya."Saya akan menurunkan pemain terbaik sesuai dengan kebutuhan tim, saat ini hanya Obiora dan Ekki Nurhakim saja yang kondisinya masih dalam pemulihan dan belum bisa dipastikan bisa diturunkan atau tidak," tambah pelatih yang mempersembahkan gelar double winner untuk SFC musim lalu.
Persib Tak Takut SFC
Ada dua rencana pentingyang dirancang tim pelatih Persib Bandung saat menantang Sriwijaya FC pada leg pertama babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Kamis (26/2), pukul 15.30 WIB.Rencana A, mencuri kemenangan dari juara bertahan CDSSI musim lalu itu. Jika meleset, berusaha mencetak gol tandang, meskipun hasil akhirnya seri, untuk bekal menjalani leg kedua di Bandung, 12 April mendatang."Tak perlu gentar menghadapi Sriwijaya FC, sekalipun harus bermain di kandangnya sendiri. Target kita mencuri kemenangan. Kalaupun tidak bisa, hasil seri sudah cukup bagus. Lebih bagus lagi kalau kita bisa mencetak gol tandang," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis ketika dihubungi "GM", Rabu (25/2).Dikatakan Robby, di turnamen yang menggunakan format home and away, seperti CDSSI, gol tandang terkadang bisa menjadi sebuah keuntungan buat tim tamu. Ia mencontohkan, jika Persib bisa bermain imbang 1-1, 2-2 dan seterusnya, maka hasil imbang tanpa gol di Bandung, sudah cukup untuk lolos ke babak selanjutnya."Atau kalaupun kalah 1-2 atau 2-3, kita cukup mengalahkan lawan kita itu dengan skor minimal 1-0 di leg kedua. Namun, target pertama yang kita bidik pada partai pertama melawan Sriwijaya FC adalah menang," tambah Robby.Meski tidak akan mudah, kata Robby, seluruh pemain Persib harus memperjuangkannya. "Jika kita bisa menyingkirkan Sriwijaya FC di babak ini, langkah berikut bakal semakin ringan," ujarnya, seolah ingin memberi motivasi kepada Eka Ramdani dan kawan-kawan.Fokus pertahananBerbeda dengan empat laga di dua babak sebelumnya, pada saat menghadapi Sriwijaya FC ini, Persib bakal tampil dengan kekuatan penuh. Minus dua pemain asing, sesuai aturan, hanya tiga pemain asing yang diperbolehkan tampil, yaitu Lorenzo Cabanas dan Rafael Alves Bastos, kekuatan Persib tidak terlalu berpengaruh banyak. Sebab, tim kebanggaan bobotoh ini masih memiliki duet striker, Christian Gonzales dan Hilton Moriera serta Nyeck Nyobe Georges Clement di lini belakang."Dipilihnya ketiga pemain asing ini ke Palembang sudah sesuai dengan kebutuhan tim dan strategi yang bakal saya terapkan," cetus Jaya Hartono, Pelatih Kepala Persib, menjelang keberangkatan ke Palembang.Dikatakan Jaya, Nyeck yang memiliki postur cukup ideal diproyeksikan untuk mematikan striker andalan tuan rumah, Claude Parfait Ngon A. Djam. Striker yang menjebol gawang Persib dua kali pada pertemuan di putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, September lalu itu, menjadi salah satu pemain Sriwijaya FC yang bakal mendapat perhatian khusus dari Jaya.Jaya dan juga Robby memastikan, untuk menghadapi tim setangguh Sriwijaya FC, Persib dipastikan harus memasang formasi terbaiknya. "Tak ada pilihan lain, kita harus memainkan pemain terbaik yang dimiliki," ujar Robby.Seperti dituturkan Jaya, Maman Abdurahman dan Nova Arianto dalam kondisi prima untuk mendampingi Nyeck di barisan pertahanan. Sedangkan dua pemain sayap dipastikan bakal diisi Gilang Angga Kusumah (kanan) dan Siswanto (kiri). Sedangkan di sektor gelandang, Atep kemungkinan besar bakal diplot menggantikan peran Lorenzo Cabanas yang diharapkan bisa bekerjasama apik dengan Eka Ramdani dan Hariono di gelandang bertahan.Faktor BudiDari kubu Sriwijaya FC, pelatih Rahmad Darmawan mengatakan, kehadiran Budi Sudarsono menjadi faktor penting kebangkitan Sriwijaya FC. "Kehadiran Budi telah memberikan aroma persaingan bagi striker-striker kami. Dengan demikian, mereka selalu serius di dalam pertandingan," kata Rahmad kepada vivanews.com.Seperti halnya Jaya yang menugaskan Nyeck untuk mematikan Ngon A. Djam, Rahmad pun mengaku sudah menyiapkan seorang pemain belakangnya untuk mematikan Gonzales. "Semua tahu kalau Gonzales itu striker berbahaya. Apalagi, kalau dia sudah masuk kotak penalti. Kami akan memberi perhatian khusus padanya," ujarnya.
9 Jadwal Pertandingan di Jalak Harupat Tergusur
Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) legislatif 2009, ikut memengaruhi jadwal pertandingan sepak bola yang digelar di wilayah hukum Polda Jabar, pada 16 Maret hingga 27 April mendatang. Terutama untuk partai yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung.Kapolda Jabar, Irjen Pol. Timur Pradopo melalui Kabid Humas, Kombes Pol. Dade Achmad membenarkan, pihak Polres Bandung sudah mengusulkan kepada panpel Persikab Kab. Bandung, Persib Bandung, Pelita Jaya, dan badan pengelola (BP), untuk menggeser waktu pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat."Kami telah menerima surat usulan dari Polres Bandung berkaitan dengan jadwal pertandingan sepak bola selama masa pemilu, dengan catatan diajukan atau diundur," ungkap Dade di Mapolda Jabar, Jln. Soekarna-Hatta Bandung, Rabu (25/2).Sedangkan untuk Polwiltabes Bandung, bisa menggelar pertandingan di Stadion Siliwangi, di luar pertandingan Persib.Surat resmiDitemui secara terpisah, Kapolres Bandung, AKBP Drs. Ahmad Dofiri, M.Si mengatakan, sejak Selasa (24/2), pihaknya telah melayangkan surat ke Panpel Persikab, Persib, Pelita Jaya, dan badan pengelola Stadion Si Jalak Harupat, terkait dengan permintaan pergeseran waktu pertandingan."Mulai pertengahan Maret hingga akhir April, konsentrasi pengamanan kepolisian sudah berfokus pada kampanye dan pelaksanaan pemilu legislatif 2009. Untuk itu kita sudah melayangkan surat kepada seluruh panpel untuk menggeser jadwal pertandingan yang dilangsungkan di sini (Si Jalak Harupat)," kata Ahmad Dofiri yang didampingi Kabag Ops Polres Bandung, Kompol Hendra Kurniawan di ruang kerjanya, Jln. Bhayangkara No. 1 Soreang.Dengan keluarnya surat tersebut, maka 9 partai yang digelar pada 16 Maret hingga 27 April di Stadion Si Jalak Harupat, dipastikan mengalami perubahan jadwal.Ketua Panpel Persib untuk LSI 2008-2009, Iwan Kartiwan, mengaku sudah menerima surat resmi dari Polres Bandung. Sementara Ketua Panpel Persib untuk CDSSI 2008-2009, Edi Djukardi mengatakan, pihaknya juga sudah mendapatkan informasi tersebut.Hal senada juga dikatakan Humas Persikab, Rahmat Sudarmaji.Menurutnya, Persikab akan segera melayangkan surat ke BLI, "Kami sudah membahas surat dari Polres ini. Surat itu akan jadi dasar untuk permohonan pergeseran jadwal ke BLI,� papar Rahmat.
Seluruh Kompetisi Bisa Dihentikan
Seluruh roda kompetisi sepak bola di Indonesia yang tengah berjalan seperti Liga Super Indonesia (LSI), LSI U-21, Divisi Utama Liga Indonesia (LI) serta Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 terancam terhenti pada saat proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 dimulai, pertengahan Maret mendatang. Kendati PSSI dan Badan Liga Indonesia (BLI) belum mengambil keputusan, namun tanda-tanda ke arah itu sudah kelihatan.Pada Rabu (25/2), Polres Bandung yang diperkuat Polda Jabar, secara resmi mengumumkan melarang seluruh pertandingan yang dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung selama proses pemilu berlangsung, yaitu antara 16 Maret hingga 28 April 2009. Akibat larangan tersebut, 13 laga yang melibatkan Persib, Persib U-21, Pelita Jaya Jawa Barat, Persikab Kab. Bandung, dan PSMS Medan sudah bisa dipastikan batal digelar.Sehari sebelumnya, Rabu (24/2), Polda Jateng juga sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang melarang seluruh pertandingan sepak bola di wilayahnya selama masa pemilu.Adanya kemungkinan seluruh kompetisi dihentikan pada masa pemilu dibenarkan Sekretaris Badan Pengelola Persib, Edi Djukardi. "Saya pernah bicara dengan Joko Driyono (Direktur Kompetisi BLI, red) soal nasib kompetisi di masa pemilu. Kemungkinan untuk dihentikan semuanya sangat besar," kata Edi di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jln. Gurame Bandung, Rabu (25/2).Jika itu terjadi, kata Edi, klub-klub peserta kompetisi dipastikan bakal kembali berteriak karena penghentian kompetisi berdampak kepada molornya jadwal. "Kalau terjadi, berarti kompetisi akan mundur satu bulan lagi. Klub peserta pasti berteriak karena kebutuhan dana akan membengkak lagi," katanya.Seluruh Indonesia?Indikasi yang dilontarkan Edi Djukardi, juga dibenarkan oleh salah seorang anggota Panpel PSMS Medan, Bambang Sukowiyono. Dikatakan pengurus Pengda PSSI Jabar itu, larangan yang dikeluarkan Polres Bandung itu bukan tidak mungkin merupakan instruksi dari Kapolri."Jika itu benar, berarti kompetisi di seluruh Indonesia selama masa pemilu akan dihentikan," kata Suko di Sekretariat Pengda PSSI Jabar, K.H. Ahmad Dahlan Bandung.
Source: http://klik-galamedia.com
Selasa, 24 Februari 2009
HEADLINE hari ini..
Kasus KorupsiKPK Geledah Mitra DepkesLiputan6.com, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (24/2), menggeledah gedung kantor PT Bhineka Usada Raya yang menjadi mitra kerja Departemen Kesehatan (Depkes). Penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat rontgen yang merugikan negara Rp 4,4 miliar.Penggeledahan yang berlangsung sejak siang itu berakhir pada Rabu dini hari. Usai menggeledah seluruh isi gedung di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, petugas KPK langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan. Dua karyawan PT Bhineka Usada Raya diamankan petugas KPK.PT Bhineka Usada Raya merupakan penyedia alat-alat kesehatan Depkes. Terkait kasus korupsi tender pengadaan alat rontgen, KPK telah menetapkan Kepala Biro Perencanaan Depkes, Mardiono, yang menjadi pimpinan proyek pengadaan alat tersebut sebagai tersangka.
(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
PERSIB HARI INI
Senin, 23 Februari 2009
PERSIB hari ini...
Minggu, 22 Februari 2009
SEJARAH BENDERA PUSAKA
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Setelah pernyataan kemerdekaan tersebut, untuk pertama kalinya secara resmi Bendera Kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh Latief Hendaningrat dan Suhud. S. Bendera tersebut merupakan hasil jahitan Ibu Fatmawati Soekarno dan selanjutnya bendera inilah yang disebut “Bendera Pusaka”Bendera Pusaka berkibar siang dan malam ditengah hujan, tembakan sampai Ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta pada tahun 1946.Pada tahun 1948 Belanda melancarkan agresi militernya. Pada waktu itu Ibukota RI berada di Yogyakarta, Bapak Husein Mutahar (Bapak Paskibraka-red) ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk menyelematkan Bendera Pusaka. (Penyelematan Bendera tersebut merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegakan berkibarnya Sang Merah Putih di persada Ibu Pertiwi)Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka tersebut terpaksa Bapak Husein Mutahar harus memisahkan antara bagian yang merah serta putihnya. Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan diantara Bendera tersebut berhasil dipisahkan. Selanjutnya kedua bagian tersebut masing-masing di simpan sebagai dasar pada kedua tas Bapak Husein Mutahar yang selanjutnya tas tersebut diisi dengan pakaian serta perlengkapan pribadi miliknya. Hal ihwal Bendera tersebut dipisahkan, karena pada waktu itu beliau mempunyai pemikiran bahwa setelah dipisah Bendera tersebut tidak lagi dapat dikatakan Bendera karena hanya sebatas secarik kain. Hal ini dilakukan guna menghindari penyitaan dari pihak Belanda.Tak lama setelah Presiden menyerahkan Bendera Pusaka, Beliau ditangkap dan diasingkan oleh Belanda bersama Wakil Presiden beserta staf kepresidenan lainnya ke Muntok, Bangka Sumatera. Sekitar pertengahan bulan Juni 1948 Bapak Husein Mutahar menerima berita dari Bapak Soejono , isi pemberitahuan itu yakni adanya surat pribadi Presiden pada dirinya yang pada pokoknya Presiden memerintahkan Bapak Husein Mutahar guna menyerahkan kembali Bendera Pusaka kepada Beliau dengan perantaraan Bapak Soejono yang selanjutnya Bendera Pusaka tersebut dibawa serta diserahkan kepada Presiden ditempat pengasingan (Muntok, Bangka).Setelah mengetahui hal tersebut, dengan meminjam mesin jahit milik isteri seorang dokter, Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua bagian tersebut disatukan kembali persis pada posisinya semula, akan tetapi sekitar 2 cm dari ujung Bendera ada sedikit kesalahan jahit.Selanjutnya Bendera tersebut di serahkan kepada Bapak Soejono sesuai dengan isi surat perintah Presiden.
2. Pengibaran Bendera Merah Putih di Gedung Agung Yogyakarta
Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke II (1946-red), Presiden memanggil salah seorang ajudan beliau, yaitu Bapak Mayor Laut (L) Husein Mutahar (yang kelak menyelamatkan Bendera Pusaka-red). Selanjutnya memberikan tugas untuk mempersiapkan dan memimpin upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1946 di Halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta (pada tahun 1946 Ibukota RI berada di Yogyakarta-red).Pada saat itu Bapak Husein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa maka pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda se-Indonesia. Kemudian beliau menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putera dan 2 orang puteri perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta.Formasi pengibaran seperti ini dilakukan sampai dengan tahun 1948.Pada tanggal 6 Juli 1949 Presiden bersama Wakil Presiden tiba kembali di Yogyakarta dari Bangka (tempat pengasingan-red) dengan membawa kembali Bendera Pusaka. Tanggal 27 Desember 1949 dilakukan penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan di Negeri Belanda dan mengubah bentuk negara Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat dan menyerahkan kekuasaan di Jakarta. Sedangkan penyerahan kedaulatan dari Republik Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat dilakukan di Yogyakarta.Tanggal 28 Desember 1949 Presiden kembali ke Jakarta guna memangku jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat. Setelah empat tahun ditinggalkan, Jakarta kembali menjadi Ibukota RI dan pada hari itu juga Bendera Pusaka juga dibawa ke Jakarta.Untuk pertama kali peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1950 diselenggarakan di Istana Merdeka, Jakarta. Bendera Pusaka Merah Putih berkibar dengan megahnya di tiang tujuh belas dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh seluruh bangsa Indonesia.Regu-regu pengibar dari tahun 1950-1966 dibentuk dan diatur oleh Rumah tangga Kepresidenan.
3. Percobaan Pembentukan Pasukan Penggerek Bendera Pusaka Tahun 1967 dan Pasukan Pertama Tahun 1968
Pada tahun 1967 Bapak Husein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta (5 orang-red), kemudian beliau mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : Kelompok 17/Pengiring (Pemandu), Kelompok 8/Pembawa (Inti), Kelompok 45/Pengawal. Ini merupakan simbol yang diambil dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945Pada saat itu dengan situasi dan kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera Pusaka.Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI-red) , tetapi pada waktu itu libur perkuliahan dan transfortasi Magelang-Jakarta menjadi kendala, sehingga sulit untuk dilaksanakan.Usul lain untuk menggunakan pasukan elite ABRI (RPKAD, PGT, MARINIR, BRIMOB) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Jakarta.Tahun 1968, petugas Pengibar Bendera Pusaka adalah pemuda utusan propinsi. Tetapi belum seluruh propinsi mengirimkan utusan sehingga harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.Tahun 1969 karena Bendera Pusaka kondisinya terlalu tua sehingga tidak mungkin untuk dikibarkan kembali, maka dibuatlah duplikat. Untuk dikibarkan di tiang 17 Meter Istana Merdeka, telah tersedia Bendera Merah Putih dari bahan Bendera (wool) yang dijahit 3 potong memanjang kain merah dan 3 potong memanjang kain putih kekuning-kuningan.Bendera Merah Putih duplikat Bendera Pusaka yang akan dibagikan ke daerah idealnya terbuat dari sutra alam dan alat tenun asli Indonesia, yang warna merah dan putihnya langsung ditenun menjadi satu tanpa dihubungkan dengan jahitan dan warna merahnya cat celup asli Indonesia.Pembuatan Duplikat Bendera Pusaka ini dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tekstil Bandung dengan dibantu oleh PT Ratna di Ciawi Bogor. Dalam prakteknya pembuatan duplikat Bendera Pusaka, sukar untuk memenuhi syarat ideal yang ditentukan Bapak Husein Mutahar, karena cat asli Indonesia tidak memiliki warna merah yang standar dan pembuatan dengan alat tenun bukan mesin akan lama.Tanggal 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di masing-masing daerah dapat dikibarkan duplikat Bendera Pusaka dan pembacaan Naskah Proklamasi bersamaan dengan Upacara Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta. Selanjutnya kedua benda tersebut juga di bagikan ke Daerah Tingkat II serta perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.Bendera Duplikat mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput Bendera Duplikat yang dikibarkan/diturunkan. Pada tahun itu juga resmi anggota PASKIBRAKA adalah remaja SMTA se-tanah air yang merupakan utusan dari tiap-tiap propinsi. Setiap propinsi di wakili oleh sepasang remaja.Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk anggota Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS akronim dari Pasukan, KIB akronim dari Pengibar, RA berati bendera, KA berati Pusaka. Mulai saat itulah resmi singkatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka adalah PASKIBRAKA sampai saat ini.
Dirangkum dariBuku Kenangan 25 Tahun
PASKIBRAKADirektorat Pembinaan Generasi MudaDitjen Diklusepora Depdikbud
Tahun 1993
Beberapa hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI pertama. Presiden Soekamo memberi tugas kepada ajudannya,Mayor M. Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara peringatanDetik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1946, dihalaman Istana Presiden Gedung Agung YogyakartaPada saat itu, sebuah gagasan berkelebat di benak Mutahar. Alangkah baiknya bila persatuan dan kesatuan bangsa dapat dilestarikan kepada generasi muda yang kelak akan menggantikan para pemimpin saat itu. Pengibaran bendera pusaka bisa menjadi simbol kesinambungan nilai-nilai perjuangan. Karena itu, para pemudalah yang harus mengibarkan bendera pusaka. Dari sanalah kemudian dibentuk kelompokkelompok pengibar bendera pusaka, mulai dari lima orang pemuda - pemudi pada tahun 1946 —yang menggambarkan Pancasila.Namun, Mutahar mengimpikan bila kelak para pengibar bendera pusaka itu adalah pemuda-pemuda utusan dari seluruh daerah di Indonesia. Sekembalinya ibukota Republik Indonesia ke Jakarta, mulai tahun 1950 pengibaran bendera pusaka dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta. Regu-regu pengibar dibentuk dan diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan Rl sampai tahun 1966. Para pengibar bendera itu memang para pemuda, tapi belum mewakili apa yang ada dalam pikiran Mutahar. Tahun 1967, Husain Mutahar kembali dipanggil Presiden Soeharto untuk dimintai pendapat dan menangani masalah pengibaran bendera pusaka. Ajakan itu, bagi Mutahar seperti "mendapat durian runtuh" karena berarti ia bisa melanjutkan gagasannya membentuk pasukan yang terdiri dari para pemuda dari seluruh Indonesia. tersirat dalam benak Husain Mutahar akhirnya menjadi kenyataan. Setelah tahun sebelumnya diadakan ujicoba, maka pada tahun 1968 didatangkanlah pada pemuda utusan daerah dari seluruh Indonesia untuk mengibarkan bendera pusaka. Sayang, belum seluruhnya provinsi bisa mengirimkan utusannya, sehingga pasukan pengibar bendera pusaka tahun itu masih harus ditambah dengan eks anggota pasukan tahun 1967.Selama enam tahun, 1967-1972, bendera pusaka dikibarkan oleh para pemuda utusan daerah dengan sebutan “Pasukan Penggerek Bendera Pusaka”. Nama, pada kurun waktu itu memang belum menjadi perhatian utama, karena yang terpenting tujuan mengibarkan bendera pusaka oleh para pemuda utusan daerah sudah menjadi kenyataan. Dalam mempersiapkan Pasukan Penggerek Bendera Pusaka, Husein Mutahar sebagai Dirjen Udaka (Urusan Pemuda dan Pramuka) tentu tak dapat bekerja sendiri. Sejak akhir 1967, ia mendapatkan dukungan dari Drs Idik Sulaeman yang dipindahtugaskan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (dari Departemen Perindustrian dan Kerajinan) sebagai Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan. Idik yang terkenal memiliki karakter kerja sangat rapi dan teliti, lalu mempersiapkan konsep pelatihan dengan sempurna, baik dalam bidang fisik, mental, maupun spiritual. Latihan yang merupakan derivasi dari konsep Kepanduan itu diberi nama ”Latihan Pandu Ibu Indonesia Ber-Pancasila”. Setelah melengkapi silabus latihan dengan berbagai atribut dan pakaian seragam, pada tahun 1973 Idik Sulaeman melontarkan suatu gagasan baru kepada Mutahar. ”Bagaimana kalau pasukan pengibar bendera pusaka kita beri nama baru,” katanya. Mutahar yang tak lain mantan pembina penegak Idik di Gerakan Pramuka menganggukkan kepala. Maka, kemudian meluncurlah sebuah nama antik berbentuk akronim yang agak sukar diucapkan bagi orang yang pertama kali menyebutnya. Akronim itu adalah PASKIBRAKA, yang merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. ”Pas” berasal dari kata pasukan, ”kib” dari kata kibar, ”ra” dari kata bendera dan ”ka” dari kata pusaka. Idik yang sarjana senirupa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itupun juga segera memainkan kelentikan tangannya dalam membuat sketsa. Hasilnya, adalah berbagai atribut yang digunakan Paskibraka, mulai dari Lambang Anggota, Lambang Korps, Kendit Kecakapan sampai Tanda Pengukuhan (Lencana Merah-Putih Garuda/MPG). Nama Paskibraka dan atribut baru itulah yang dipakai sejak tahun 1973 sampai sekarang. Sulitnya penyebutan akronim Paskibraka memang sempat mengakibatkan kesalahan ucap pada sejumlah reporter televisi saat melaporkan siaran langsung pengibaran bendera pusaka setiap tanggal 17 Agustus di Istana Merdeka. Bahkan, tak jarang wartawan media cetak masih ada yang salah menuliskannya dalam berita, misalnya dengan ”Paskibrata”. Tapi, bagi para anggota Paskibraka, Purna (mantan) Paskibraka maupun orang-orang yang terlibat di dalamnya, kata Paskibraka telah menjadi sesuatu yang sakral dan penuh kebanggaan.Memang pernah, suatu kali nama Paskibraka akan diganti, bahkan pasukannya pun akan dilikuidasi. Itu terjadi pada tahun 2000 ketika Presiden Republik Indonesia dijabat oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kata ”pusaka” yang ada dalam akronim Paskibraka dianggap Gus Dur mengandung makna ”klenik”. Untunglah, dengan perjuangan keras orang orang yang berperan besar dalam sejarah Paskibraka, akhirnya niat Gus Dur untuk melikuidasi Paskibraka dapat dicegah. Apalagi, Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia, pada pasal 4 jelas-jelas menyebutkan: (1) BENDERA PUSAKA adalah Bendera Kebangsaan yang digunakan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. (2) BENDERA PUSAKA hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus. (3) Ketentuan-ketentuan pada Pasal 22 tidak berlaku bagi BENDERA PUSAKA. (Pasal 22: Apabila Bendera Kebangsaan dalam keadaan sedemikian rupa, hingga tak layak untuk dikibarkan lagi, maka bendera itu harus dihancurkan dengan mengingat kedudukannya, atau dibakar). Itu berati, bila Presiden ngotot mengubah nama Paskibraka, berarti dia melanggar PP No. 40 Tahun 1958. Presiden akhirnya tidak jadi membubarkan Paskibraka, tapi meminta namanya diganti menjadi ”Pasukan Pengibar Bendera Merah-Putih” saja. Hal ini di-iyakan saja, tapi dalam siaran televisi dan pemberitaan media massa, nama pasukan tak pernah diganti. Paskibraka yang telah menjalani kurun sejarah 32 tahun tetap seperti apa adanya, sampai akhirnya Gus Dur sendiri yang dilengserkan.
Sumber : Bulletin Paskibraka 78,
Edisi Juni 2007
Penulis : Syaiful Azram
PERSIB HARI INI
GOL indah yang tercipta dari lob Hilton Moreira pada menit ke-76 memang menjadi penentu kemenangan Persib Bandung pada laga kandang keempat Putaran II Liga Super Indonesia (LSI), Minggu (22/2). Akan tetapi, bagi pemain asal Brasil ini, gol tersebut ternyata mengandung makna yang lebih dalam daripada itu. Suatu makna yang menunjukkan sisi romantisme seorang Hilton Moreira. "Gol ini saya persembahkan untuk Bruna...," katanya sambil tersenyum.
Orang yang dimaksud Hilton adalah sang istri, Bruna Aloise Moreira. Hilton bukannya tengah dimabuk asmara dan menjelma menjadi orang yang gombal karena mempersembahkan gol itu kepada Bruna. Alasannya cuma satu, saat ini perempuan nomor satu dalam hidup mantan pemain Deltras Sidoarjo ini tengah mengandung anak pertama mereka, dan bulan ini, kandungan Bruna memasuki bulan kelima.
Bagi Hilton kehamilan sang istri kali ini memang sangat istimewa, mengingat Bruna pernah mengalami pendarahan beberapa waktu lalu. Itu sebabnya, pria penggemar tato ini sangat berhati-hati menjaga kesehatan istri dan janinnya. Tidak sekali pun dia mengizinkan Bruna untuk menyaksikan langsung aksinya di lapangan. Akan tetapi, dia yakin Bruna menyaksikan segala upayanya untuk mempersembahkan gol, dan merasakan kebahagiaan seperti yang dia rasakan.
Awan romantisme semakin besar menggayut di atas benak Hilton, tatkala waktu kepulangan sang istri ke Brasil semakin dekat. Sesuai dengan kesepakatan bersama, Bruna akan pulang ke Brasil pada 1 Maret, untuk melahirkan di negeri kelahiran pasangan suami istri tersebut. Hilton akan menyusul pada Agustus setelah musim LSI 2008 selesai. "Mudah-mudahan saya pulang dengan gelar juara," ujarnya.
Setelah bergabung dengan pasukan "Pangeran Biru" selama satu tahun, masa pembuktian Hilton memang telah usai. Jajaran pelatih, pengurus, sesama pemain, serta bobotoh sudah mengetahui benar sepak terjang si "Eddy Murphy" ini di lapangan. Dia licin bagaikan belut, lincah bagaikan tupai, dan cerdik bagaikan kancil.
Dilahirkan sebagai striker, Hilton memiliki naluri yang sangat kuat untuk mencetak gol. Namun, dia juga membuktikan dapat mengatasi peran sebagai gelandang yang berbahaya pada beberapa permainan. Sebagai pemain profesional, pemain kelahiran 27 Februari 1981 ini memercayakan posisi bermainnya kepada pelatih. Asalkan dapat mempersembahkan kemenangan bagi "Maung Bandung," maka tidak ada masalah. Atas sikap dan kualitas permainannya itu, Hilton banyak diwaspadai lawan.
Seperti malam itu. PKT menjadi korban tuah sang striker, di tengah rasa percaya diri mereka setelah menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-35. Siapa yang menyangka, bola muntah dari tendangan bebas Nyeck Nyobe yang sulit itu, justru menjadi martir bagi PKT. Penjaga gawang M. Sandi yang telanjur meninggalkan gawang, tak mampu menepis lob Hilton yang langsung bersarang di gawangnya.
Satu gol penentu kemenangan pada laga kandang keempat Persib, sekaligus melesatkan posisi "Maung Bandung" dari peringkat keenam menjadi keempat, dengan koleksi poin 39.
Hilton mungkin tidak tahu bahwa golnya itu juga membawa suasana romantis antara Persib dan bobotoh. Tim kebanggaan rakyat Jawa Barat ini sudah pasti akan semakin mesra dengan para pendukungnya. Bagaimana tidak, harapan untuk mengantarkan Persib sebagai juara LSI kini tidak lagi menjadi isapan jempol belaka.
Persib Ramaikan Persaingan Juara
Tim Persib Bandung bisa menembus posisi "4 Besar" klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, sehingga masuk jalur yang benar dalam perebutan gelar juara. Menuntaskan laga kandang terakhir pada empat pertandingan beruntun awal putaran kedua, Persib berhasil memenuhi ambisinya dengan mengalahkan PKT Bontang 2-1, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Minggu (22/2).
Selebrasi "ibu hamil" Hilton Moreira seusai mencetak gol pada menit ke-76, menjadi pertanda keberhasilan Persib mengemas 39 poin hingga pertandingan ke-21 musim ini. Gol pertama lahir melalui tendangan kaki kanan Lorenzo Cabanas hasil umpan dari Christian Gonzales pada menit ke-6.
Namun, sukses merebut tiga poin kemarin, harus dilalui dengan susah payah, dan membuat tegang kubu Persib maupun bobotoh di stadion maupun yang menyaksikan di layar kaca. Betapa tidak, penampilan Eka Ramdani dkk. malam itu, terkesan loyo, karena dihinggapi kelelahan setelah sebelumnya memainkan tiga pertandingan dengan tenggat waktu istirahat cuma tiga dan empat hari.
Selain itu, lapangan yang basah akibat guyuran hujan lebat sebelum dan sepanjang pertandingan, membuat pemain juga seperti berat dalam melangkah. Untungnya, PKT yang memiliki istirahat cukup lama, terbawa irama permainan Persib, sehingga ikut main dalam tempo sedang.
Seusai wasit Oleh Hadi membunyikan peluit panjang, di bench Persib, Pelatih Jaya Hartono langsung sujud syukur dan matanya berkaca-kaca. Ia memeluk Penasihat Tim Zainuri Hasyim, Manajer H. Jaja Soetardja, Wakil Manajer H. Umuh Muchtar, serta menyalami satu per satu pemain. Jaya terlihat tegang terutama setelah terjadi gol balasan PKT. Selain itu, dia juga mendapat desakan kuat dari bobotoh untuk merebut kemenangan, setelah pada dua laga pertama, Persib hanya mampu bermain seri.
"Alhamdulillah ya Allah. Alhamdulillah ya Allah," ujar Jaya Hartono seraya mengusap wajahnya penuh kelegaan, sesaat sebelum konferensi pers dimulai. Raut wajahnya pun berubah ceria, setelah sebelumnya cukup serius menjawab SMS.
Di sisi lain, suasana muram dan dingin menggelayuti kubu PKT yang mengaku tidak puas dengan kepemimpinan wasit Oleh Hadi malam itu. Pelatih Fachri Husaini menilai, wasit banyak mengambil keputusan yang merugikan timnya. "Wasit jauh dari harapan. Sebagai pemimpin pertandingan dia tidak melakukan kewajibannya untuk berbuat adil," ujar Fachri.
Tidak puas
Kendati bahagia menyambut kemenangan ini, Jaya mengaku agak kecewa dengan permainan Eka dkk. Ia menilai, pemain Persib terlalu cepat puas dengan gol cepat Lorenzo Cabanas di menit keenam, hingga terkesan menganggap enteng lawan. Akibatnya, pada menit ke-35 PKT bisa menyamakan kedudukan melalui Titus Bonay.
"Ini salah satu kelemahan Persib. Kalau tidak susah membuat gol, terlalu cepat puas dengan gol cepat. Ini yang harus segera dibenahi, rasa anggap enteng, khususnya di lini belakang. Apalagi kali ini lini pertahanan kehilangan Hariono yang memang andal membantu pertahanan," ujarnya.
Setelah unggul 1-0, Persib sempat meningkatkan tempo permainan, namun PKT berani bermain terbuka sehingga mendapatkan sejumlah peluang. Puncaknya, pada menit ke-35, kelengahan lini pertahanan Persib membuat jala gawang yang berada di bawah penguasaan Tema Mursadad terkoyak oleh striker PKT, Titus Bonay.
Titus yang lolos dari kawalan Maman Abdurahman dan Nova Arianto menyambut umpan lambung Imral Usman yang dilesakkan dari sektor sayap kiri pertahanan Persib. Bukan hanya pemain belakang yang terkesan tidak siap, Tema pun ragu-ragu mengamankan gawang. Akibatnya, bola tendangan setengah voli Titus bersarang di sudut kiri gawang Persib.
"Ini yang tidak saya mengerti. Saat itu posisi Nova lebih depan daripada Titus, tapi dia bisa curi bola dari kaki Nova. Padahal bola dari sayap tidak terlalu kencang. Harusnya pemain belakang bermain save, dengan melakukan sapu bersih. Skor 1-0 itu bukan titik aman karena lawan pasti akan terus berusaha untuk menggempur pertahanan Persib," tutur mantan arsitek Persik Kediri itu.
Sejak kedudukan 1-1 hingga memasuki babak kedua, lini depan Persib memang mengalami kebuntuan. Pada menit ke-53 Pelatih Jaya Hartono pun mengubah strategi dengan memasukkan Rafael Alves Bastos, menggantikan gelandang bertahan Suwita Pata. Tiga striker pun dipasang Persib untuk meningkatkan daya gempur, sehingga Persib tampil dengan pola 4-3-3.
Masuknya Bastos memang mampu kembali meningkatkan gairah permainan Persib. Baru satu menit memasuki lapangan hijau, Bastos nyaris membobol gawang M. Sandi. Sayang, tandukannya masih menyamping tipis.
Baru pada menit ke-76 Hilton Moreira menjadi penentu kemenangan Persib. Ia memanfaatkan tendangan bebas Nyeck Nyobe yang dieksekusi dari daerah pertahanan Persib menyilang ke arah Hilton yang berada di sayap kiri pertahanan lawan.
Melihat posisi kiper M. Sandi terlalu maju, pemain asal Deltras itu langsung melambungkan bola dan langsung masuk ke gawang. "Setelah masuknya Bastos kami memang lebih menekan. Kami memanfaatkan serangan dari sayap. Inilah yang saya sebut sebagai strategi alternatif, menempatkan tiga striker di depan. Alhasil, kami lebih banyak menekan, khususnya dari sayap. Siswanto ditugaskan untuk menahan pergerakan Imral di sayap yang memang cukup agresif," tutur Jaya.
Pelatih PKT Fachri Husaini mengaku cukup puas dengan semangat juang pemain, meski timnya kalah. "Terbukti pada pertandingan tadi, pemain Persib gagal membongkar lini pertahanan kami. Gol pertama Persib terjadi karena pemain belakang kami kurang konsentrasi, sedangkan yang kedua tercipta dari counter attack melalui lob, bukan tembus pertahanan. Tiga striker Persib turun pun tidak banyak mengganggu lini pertahanan kami. Akan tetapi, saya akui, Persib memang tampil solid dan layak untuk menang," ujarnya.
Source: http://www.klik-galamedia.com
Selasa, 17 Februari 2009
Ruangan selanjutnya yang berada di bagian paling depan adalah Ruang Kredensial. Di tempat ini Presiden menerima surat - surat kepercayaan duta besar negara sahabat yang akan bertugas di Indonesia. Ruang ini juga berfungsi sebagai tempat penandatanganan naskah kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan negara lain, yang disaksikan oleh Presiden dan Kepala Negara / Pemerintah yang bersangkutan.
Juga malam hari setiap tanggal 17 Agustus, di ruangan ini diadakan Resepsi Kenegaraan, dimana Presiden dan Wakil Presiden menerima ucapan selamat dari para kepala perwakilan negara negara asing.
Selain itu ada ruangan yang dinamai Ruang Jepara karena perabotan yang mengisi ruangan ini didominasi gaya ukiran Jepara. Juga ada Ruang Raden Saleh yang terletak berhadapan dengan Ruang Jepara. Dinamai Ruang Raden Saleh karena pada dinding ruangan ini tergantung lima buah lukisan karya Raden Saleh Syarief Boestaman.
Ruangan yang terbesar adalahRuang Resepsi, dimana terdapat dua buah lukisan karya Basoeki Abdoellah. Di dinding sebelah timur dipasang lukisan yang berjudul "Pergiwa Pergiwati" yang diambil dari kisah Mahabharata, dan di dinding sebelah barat lukisan yang berjudul "Jaka Tarub" yang merupakan legenda rakyat Jawa.
Ruangan terakhir yang ada di Istana Merdeka adalah Ruang Bendera Pusaka yang digunakan untuk meletakkan Bendera Pusaka yang pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 dan duplikatnya pada setiap tanggal 16 -17 Agustus.
Di halaman Istana Merdeka, terdapat sebuah tiang bendera yang tingginya 17 meter. Setiap tanggal 17 Agustus di tiang ini dikibarkan duplikat Bendera Pusaka dalam rangka Peringatan Detik - Detik Proklamasi.
(Istana Kepresidenan RI, Sekretariat Presiden RI,2004)
Pemerintah Republik Indonesia memusatkan kegiatan pemerintahannya, di Istana Kepresidenan yang berada di Jakarta. Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta terletak di Jalan Merdeka Utara, berdekatan dengan Taman Monumen Nasional, berada di jantung ibu kota negara.
Istana Kepresidenan Jakarta terdiri dari dua bangunan istana, yaitu Istana Merdeka, yang menghadap ke Taman Monumen Nasional, dan Istana Negara yang menghadap ke Sungai Ciliwung, Jalan Veteran. Kedua istana ini dihubungkan dengan halaman tengah yang luasnya kira-kira setengah lapangan bola. Selain itu terdapat pula bangunan lain yang termasuk ke dalam lingkungan Istana Jakarta, yaitu Kantor Presiden, Wisma Negara, Masjid Baiturrahim, dan Museum Istana Kepresidenan.
Sumber : Buku Istana Kepresidenan Republik Indonesia Jakarta 2004,
Sekretariat Presiden Republik Indonesia
PERSIB HARI INI
IndoNesIa
PERSIB...
PERSIB...08
jadWaL LSI putaran ke-2
PERSIB BANDUNG vs Persipura, Senin 9 Februari 2009 Skor : 1 - 1
PERSIB BANDUNG vs PSM, Sabtu 14 Februari 2009 Skor : 0 - 0
PERSIB BANDUNG vs Persiba, Rabu 18 Februari 2009 Skor : 2 - 1
PERSIB BANDUNG vs PKT, Minggu 22 Februari 2009 Skor : 2 - 1
Pelita Jaya vs PERSIB BANDUNG, Senin 16 Maret 2009
PSIS vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 21 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs Sriwijaya FC Sabtu 28 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs PSMS, Rabu 1 april 2009
Persijap vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 18 April 2009
Persita vs PERSIB BANDUNG, Minggu 26 April 2009
Persitara vs PERSIB BANDUNG, Minggu 3 Mei 2009
Arema vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 9 Mei 2009
Persik vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 16 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Persiwa, Rabu 20 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Deltras, Sabtu 30 Mei 2009
Persela vs PERSIB BANDUNG, Minggu 7 Juni 2009
Persija anJink vs PERSIB BANDUNG,Sabtu 13 Juni 2009