SELAMAT DATANG DI BLOG PRIBADI RIZAL TAUFIK

teNtan9 urang...

Foto saya
bAnd0En9, pAriz vAn Java, Indonesia
saya adalah orang yang gak mau di bawa ntuk RIBET..... simple adalah jiwa SAYA

PASKIBRA SMK Negeri 6 Bandung

PASKIBRA SMK Negeri 6 Bandung

Selasa, 04 Agustus 2009

Kamis, 19 Maret 2009

Minggu, 01 Maret 2009

PERSIB HARI INI

02 Mar 2009 08:03 AM
Dana Persib Membengkak Rp 2 M
Jika Badan Liga Indonesia (BLI) terpaksa mengundurkan jadwal Liga Super Indonesia (LSI) hingga satu bulan akibat adanya larangan dari kepolisian, diperkirakan terjadi pembengkakan biaya sekitar Rp 2 miliar. Dengan demikian, Persib diperkirakan akan kesulitan dana untuk menyelesaikan liga."Kalau jadwal diundur lagi, dana bisa membengkak. Ya bisa-bisa di atas Rp 2 miliar," ujar Wakil Manajer Persib Bandung, H. Umuh ketika dihubungi "GM", Minggu (1/3).Pembengkakan dana tersebut, terutama untuk membayar gaji para pemain, akomodasi, dan sejumlah kebutuhan tim lainnya.Seperti diketahui, menyusul munculnya larangan Polres Bandung, yang diperkuat Polda Jabar kepada tim-tim yang menggunakan Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung untuk tidak menggelar pertandingan selama proses pemilu legislatif, mulai 16 Maret hingga 27 April 2009, Persib sudah dipastikan tidak bisa menjamu Sriwijaya FC di LSI (28 Maret) dan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 (12 April) serta PSMS Medan (1 April).Namun hingga kini, BLI belum memberikan keputusan terhadap larangan tersebut. Rencananya, BLI baru akan memberikan keputusan setelah bertemu Kapolri, Senin (2/3) ini.Sementara itu, anggota Panitia Anggaran DPRD Kota Bandung, Hendri Pantas Panggabean meminta kepada PT Persib Bandung Bermartabat untuk segera mencari alternatif pembiayaan bagi Persib. Pasalnya, pemberian dana melalui APBD Kota Bandung sudah tidak memungkinkan lagi."PT Persib harus mulai bekerja dan mencari dana bagi Persib. Jangan sampai ketika jadwal diundur, Persib kesulitan dana hingga tidak bisa melanjutkan liga," katanya.Dijelaskannya, jika BLI mengundurkan jadwal selama sebulan maka LSI diperkirakan akan berakhir pada Juli. Sedangkan untuk mengajukan anggaran tambahan di APBD Perubahan baru dapat dilakukan sekitar Agustus atau September.Selain itu, pemberian tambahan anggaran bagi Persib sudah sangat tidak memungkinkan. Karena hingga APBD 2009, Persib telah menerima bantuan sekitar Rp 31 miliar."Sudah tidak ada alasan lagi untuk meminta tambahan dari APBD. Karena itu, PT Persib harus bekerja mencari dana. Jangan diam saja, bekerja," tegas Henri.

Nova: Kami Semua Profesional
Adanya oknum bobotoh yang menilai terpuruknya prestasi Persib disebabkan kehadiran pemain dari luar Jawa Barat membuat defender Nova Arianto meradang. Bek berkepala plontos itu menegaskan, pemain dari luar Jawa Barat, termasuk dirinya, selama ini sudah bersikap profesional."Kami cinta Persib. Semuanya sudah main habis-habisan agar Persib jadi juara. Kami selama ini sudah bersikap profesional. Jadi, saya kira nggak perlu ada keraguan sedikit pun tentang perjuangan yang telah kami lakukan," tandas Nova, Sabtu (28/2).Menurut Nova, kalah atau menang dalam satu pertandingan adalah hal biasa. Dan tidak adil rasanya kalau kekalahan itu ditimpakan pada orang per orang. "Sepak bola itu permainan kolektif. Semuanya harus bertanggungjawab," tegasnya.Nova mengatakan, kehadiran pemain dari luar Jawa Barat di Bandung justru membawa misi besar untuk membantu Persib meraih gelar juara. "Kami datang dengan hati bersih untuk turut serta mengangkat prestasi Persib. Kalau Persib juara, kami senang, bobotoh pun senang," ujarnya.Menurutnya, semua pihak hendaknya melihat dengan jernih dan objektif terhadap satu permasalahan. "Jangan lihat dari mana kami berasal, tapi lihatlah apa yang kami berikan untuk Persib. Kami semua total berjuang untuk mengangkat prestasi Persib," tegasnya.Nova berharap, bobotoh tetap memberikan dukungan penuh pada tim Persib. Perjuangan masih panjang dan ia optimistis Maung Bandung mampu meraih gelar juara. "Masih banyak pertandingan yang tersisa. Kita harus kerja keras dan saya yakin dengan perjuangan dan doa, kita bisa meraih gelar juara," tandasnya.


Pemilu Jangan Mengorbankan Kompetisi
Terkait Pemilu April mendatang, Asisten Manajer Persib Umuh Muchtar berharap, agenda nasional itu tidak sampai mengorbankan kompetisi dengan memundurkan atau memindahkan lokasi laga kandang ke kota lain. Kedua alternatif solusi itu dipastikan akan mengakibatkan pembengkakan biaya kompetisi."Kalau dari usulan Polres, tidak boleh ada pertandingan 16 Maret sampai 27 April, kemungkinan mundurnya kompetisi sangat besar. Mundur dua bulan saja biaya kompetisi bisa bengkak dua sampai tiga miliar. Laga kandang dipindah ke stadion atau kota lain pun imbasnya ke pembengkakan biaya transportasi dan akomodasi," kata Umuh.Oleh karena itu, ia mengaku berharap, izin dari kepolisian tetap diberikan. "Kalau diberi kepercayaan, saya yakin, bobotoh bisa berlaku tertib. Alternatif paling pahit, saya berharap, pertandingan kandang Persib tetap bisa dilangsungkan di Bandung walaupun harus digelar tanpa penonton," tuturnya.Dua pekan lalu, Kepolisian Resor Bandung mengajukan usulan penundaan semua pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat dalam rentang waktu 16 Maret sampai 27 April. Pertandingan di Stadion Siliwangi masih diperbolehkan, kecuali yang melibatkan Persib.Usulan tersebut diajukan kepada Polda Jabar dengan alasan konsentrasi pihak keamanan yang terfokus pada Pemilu 2009. Namun, sampai saat ini Polda Jabar belum mengambil keputusan atas usulan yang dipastikan akan berpengaruh pada jadwal pertandingan Persib, Pelita Jaya, dan Persikab.Badan Liga Indonesia (BLI) sesungguhnya telah mengantisipasi hal ini dengan menerbitkan surat yang ditujukan kepada manajer dan ketua panpel klub beberapa waktu lalu. Dalam surat tersebut BLI meminta agar klub mengirimkan surat konfirmasi terkait izin keamanan laga kandang, paling lambat 6 Maret.BLI menyatakan telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi kendala izin keamanan terkait Pemilu 2009. Salah satu langkah yang telah disiapkan adalah dengan memindahkan tempat penyelenggaraan pertandingan ke stadion atau kota lain yang representatif.Pada kurun waktu 16 Maret sampai 27 April Persib akan menjalani dua laga kandang LSI menghadapi Sriwijaya FC pada 28 Maret dan PSMS Medan 1 April. Sementara itu, pada 12 April Persib harus menghadapi Sriwijaya FC pada leg kedua Copa Indonesia di kandang.

Persib Harus Matangkan Pola Permainan
Persib tidak boleh mengambil risiko dengan melakukan perubahan pola di tengah waktu persiapan yang minim. Lebih baik, Eka Ramdhani dkk. mematangkan pola permainan yang sudah dipahami dengan melakukan sedikit perubahan strategi agar tidak monoton."Perubahan strategi memang perlu, tapi sebelum dipraktikkan, harus benar-benar dimatangkan dalam latihan. Perubahan yang drastis justru akan menjadi kendala bagi tim," kata pengamat sepak bola, Risnandar Soendoro ketika dihubungi "PRLM", Minggu (1/3) malam.Menurut dia, penyebab kekalahan 1-3 Persib dari Sriwijaya Kamis malam lalu karena Persib melakukan perubahan pola permainan. Padahal, sejak awal, pola tersebut gagal diadaptasi Persib karena pemain lebih memahami pola 3-5-2.Selain perubahan pola permainan yang drastis, Risnandar tidak menampik jika strategi Persib memang monoton. Ia mencontohkan alur serangan Persib yang akhir-akhir ini kerap memanfaatkan bola panjang dari lini pertahanan langsung menuju striker di jantung pertahanan lawan."Secara umum, dari kaki ke kaki yang disusun dari belakang kurang variasi. Dari hari ke hari nyaris tidak ada perubahan yang berarti. Dengan banyaknya siaran langsung, tidak heran jika lawan dengan mudah membaca dan akhirnya mematahkannya," ujar Risnandar.Karena itulah, ia menilai, variasi serangan mutlak diperlukan jika Persib memang mengincar kursi juara. "Yang tidak kalah pentingnya, kekompakan di tim, baik pemain maupun ofisial harus ditingkatkan. Kurangi gesekan," tuturnya.

Atep Persunting Lilis Jumaeni
WAJAH gelandang Persib, Atep terlihat ceria. Senyumnya menebar, namun gurat ketegangan terlihat ketika kakinya melangkah ke halaman Masjid Jami Al-Fallah di Jalan Aup Barat Jati Padang Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di tempat inilah pemain yang pernah berkostum Persija ini, melaksanakan akad nikah, mempersunting gadis pujaan Lilis Jumaeni, Minggu (1/3).Waktu menunjukkan pukul 10.20 WIB saat rombongan pengantin pria hadir di masjid, seketika Atep yang mengenakan pakaian serbaputih mulai dari peci, baju, celana, dan selop, mendapat sambutan dari keluarga mempelai wanita dengan pengalungan bunga.Salah satu yang menyambut kedatangannya yaitu mantan Manajer Persija I.G.K. Manila, sedangkan dari manajemen Persib tidak ada seorang pun yang ikut mendampingi atau menghadiri akad nikah Atep dengan Lilis. Dari rekannya di Persib, hanya Airlangga yang hadir dengan didampingi kekasihnya.Raut muka Atep semakin terlihat tegang, ketika dirinya duduk bersebelahan dengan calon istrinya. Mereka berhadapan langsung dengan penghulu, ayah pengantin wanita, serta wali nikah.Suasana haru mulai terasa ketika acara dimulai dengan lantunan ayat suci Alquran. Saat itu, Lilis beberapa kali berusaha menahan agar butiran air matanya tidak keluar, dengan menyekakan tisu ke matanya.Atep sesekali menatap calon istrinya tersebut. Namun, rasa haru Lilis terus bergulir hingga badannya bergoyang menahan sesegukan. Melihat kondisi itu, salah satu kerabat keluarga Lilis berusaha menenangkannya, hingga sang pengantin wanita pun mampu menahan tangisnya.Acara pun terus bergulir, hingga tiba saatnya acara puncak pengucapan ijab kabul. Melihat wajah Atep yang masih tegang, sang penghulu pun menggodanya. "Sudah tahu ucapan ijab kabul?" tutur penguhulu menanyakan. "Belum," ungkap Atep menjawab."Wah kalau belum tahu enggak bisa dinikahkan, sudah pulang lagi saja," ujar penguhulu menggoda. "Kan bisa nyontek" kata Atep menjawab sambil menunjuk pada secarik kertas.Penghulu pun akhirnya memberikan secarik kertas berisi tulisan ijab kabul. Dengan mas kawin perhiasan enam puluh gram emas putih, Atep begitu tegas dan lugas saat mengucapkan kalimat ijab kabul dalam satu kali tarikan napas."Sah?" kata penghulu menanyakan, "Sah" dijawab wali nikah, orang tua kedua mempelai. Maka sahlah Atep menjadi suami dari Lilis yang dikenalnya sejak 2005. Acara sakral ini pun selesai pukul 11.25 WIB, dan kedua mempelai kemudian berjalan menuju rumah pengantin perempuan."Akhirnya plong juga, lega rasanya setelah sejak tahun 2005 kita pacaran sekarang bisa menikah. Dari tadi saya tegang terus," ujar Atep yang terlihat bahagia dan tidak lagi terlihat tegang.Atep pun belum merencanakan untuk berbulan madu, karena dirinya masih akan mempersiapkan resepsi di kediamannya di Cianjur, Sabtu (7/3) mendatang. "Rencana bulan madu, nanti saya pikirkan setelah Sabtu nanti, sekarang saya belum tahu mau kemana untuk pergi bulan madu," ujar mantan pemain nasional ini.Mengenai momongan, dengan dukungan sang istri, Atep tidak ingin menunda-nunda, dirinya bersyukur jika nanti Allah SWT memberikan langsung keturunan untuknya.Sementara itu, Lilis menyatakan sudah menyiapkan mental yang kuat bersuamikan seorang pemain sepak bola yang akan sering meninggalkannya, saat membela klubnya tur ke kandang lawan."Saya sudah siap jika nanti ditinggal-tinggal oleh Atep saat main sepak bola, karena saat pacaran pun sudah sering di tinggal-tinggal. Saya pun sudah siap jika nanti Atep dikerumuni para penggemar perempuan, saya percaya sama Atep," ujar Lilis.
Selamat menempuh hidup baru!

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Kamis, 26 Februari 2009

PERSIB HARI INI

27 Feb 2009 08:02 PM


Copa : Persib kalah dari SFC

Sriwijaya FC berhasil menaklukkan Persib dengan skor telak 3 - 1.sore tadi.Bermain di stadion Jakabaring palembang, Gol Sriwijaya terjadi di menit ke 2 oleh Charis Yulianto, menit 10 oleh Budi Sudarsono serta Kayamba di Menit 40.Sedangkan Gol balasan Persib di cetak oleh Hilton menit 80

Rabu, 25 Februari 2009

PERSIB HARI INI

26 Feb 2009 12:02 AM

Persib Hanya Target Curi Poin
Walaupun, Skuad Persib Bandung sedang dalam keadaan on fire akan tetapi Jaya Hartono, pelatih Persib tidak mau sesumbar akan mengalahkan Ngon cs pada saat tandang Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kamis (26/2).Kedua tim akan melakoni first leg di babak 16 besar Copa Djie Sam Soe. "Pada laga ini, saya hanya mentargetkan mencuri poin saja,mengingat laga ini adalah laga away dan saya rasa SFC akan mencari poin penuh di markasnya sendiri," ungkap pelatih Persib sejak musim 2008-2009 ini, kepada Sripo, Rabu (25/2).Jaya mengaku, membawa semua skuad intinya untuk menghadapi Laskar Wong Kito yang terdiri dari 18 orang pemain, termasuk di dalamnya tiga pemain asing."Saya hanya membawa tiga pemain asing dan dua lagi terpaksa di parkir sesuai ketentuan Copa yang hanya memperbolehkan memakai tiga pemain asing," ujar pemain timnas tahun 1986-1990 ini.Target ini, menurutnya cukup realistis mengingat kekuatan dari tim besutan Rahmad Darmawan yang dikenal mumpuni di lini depan."SFC adalah tim yang bagus dengan pemain dan barisan penyerang yang berkualitas, untuk mencuri poin saja dan itu pun harus dengan kerja keras," ungkap pelatih yang membawa Persik Kediri menjadi juara Liga Indonesia tahun 2003 lalu.Sementara, pelatih SFC Rahmad Darmawan mengaku akan mengejar target maksimal dalam first leg ini."Memang sulit, targetnya adalah mencetak gol paling banyak dan sistem yang diterapkan adalah sistem gugur, tapi kami akan memaksimalkan tim untuk mencapai hasil yang optimal," ujar pelatih asal Metro Lampung ini.RD, mengaku telah menerapkan taktik dan strategi dalam menghadapi Persib Bandung termasuk menurunkan skuad terbaiknya."Saya akan menurunkan pemain terbaik sesuai dengan kebutuhan tim, saat ini hanya Obiora dan Ekki Nurhakim saja yang kondisinya masih dalam pemulihan dan belum bisa dipastikan bisa diturunkan atau tidak," tambah pelatih yang mempersembahkan gelar double winner untuk SFC musim lalu.


Persib Tak Takut SFC
Ada dua rencana pentingyang dirancang tim pelatih Persib Bandung saat menantang Sriwijaya FC pada leg pertama babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009, di Stadion Gelora Sriwijaya, Jakabaring, Palembang, Kamis (26/2), pukul 15.30 WIB.Rencana A, mencuri kemenangan dari juara bertahan CDSSI musim lalu itu. Jika meleset, berusaha mencetak gol tandang, meskipun hasil akhirnya seri, untuk bekal menjalani leg kedua di Bandung, 12 April mendatang."Tak perlu gentar menghadapi Sriwijaya FC, sekalipun harus bermain di kandangnya sendiri. Target kita mencuri kemenangan. Kalaupun tidak bisa, hasil seri sudah cukup bagus. Lebih bagus lagi kalau kita bisa mencetak gol tandang," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis ketika dihubungi "GM", Rabu (25/2).Dikatakan Robby, di turnamen yang menggunakan format home and away, seperti CDSSI, gol tandang terkadang bisa menjadi sebuah keuntungan buat tim tamu. Ia mencontohkan, jika Persib bisa bermain imbang 1-1, 2-2 dan seterusnya, maka hasil imbang tanpa gol di Bandung, sudah cukup untuk lolos ke babak selanjutnya."Atau kalaupun kalah 1-2 atau 2-3, kita cukup mengalahkan lawan kita itu dengan skor minimal 1-0 di leg kedua. Namun, target pertama yang kita bidik pada partai pertama melawan Sriwijaya FC adalah menang," tambah Robby.Meski tidak akan mudah, kata Robby, seluruh pemain Persib harus memperjuangkannya. "Jika kita bisa menyingkirkan Sriwijaya FC di babak ini, langkah berikut bakal semakin ringan," ujarnya, seolah ingin memberi motivasi kepada Eka Ramdani dan kawan-kawan.Fokus pertahananBerbeda dengan empat laga di dua babak sebelumnya, pada saat menghadapi Sriwijaya FC ini, Persib bakal tampil dengan kekuatan penuh. Minus dua pemain asing, sesuai aturan, hanya tiga pemain asing yang diperbolehkan tampil, yaitu Lorenzo Cabanas dan Rafael Alves Bastos, kekuatan Persib tidak terlalu berpengaruh banyak. Sebab, tim kebanggaan bobotoh ini masih memiliki duet striker, Christian Gonzales dan Hilton Moriera serta Nyeck Nyobe Georges Clement di lini belakang."Dipilihnya ketiga pemain asing ini ke Palembang sudah sesuai dengan kebutuhan tim dan strategi yang bakal saya terapkan," cetus Jaya Hartono, Pelatih Kepala Persib, menjelang keberangkatan ke Palembang.Dikatakan Jaya, Nyeck yang memiliki postur cukup ideal diproyeksikan untuk mematikan striker andalan tuan rumah, Claude Parfait Ngon A. Djam. Striker yang menjebol gawang Persib dua kali pada pertemuan di putaran pertama Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, September lalu itu, menjadi salah satu pemain Sriwijaya FC yang bakal mendapat perhatian khusus dari Jaya.Jaya dan juga Robby memastikan, untuk menghadapi tim setangguh Sriwijaya FC, Persib dipastikan harus memasang formasi terbaiknya. "Tak ada pilihan lain, kita harus memainkan pemain terbaik yang dimiliki," ujar Robby.Seperti dituturkan Jaya, Maman Abdurahman dan Nova Arianto dalam kondisi prima untuk mendampingi Nyeck di barisan pertahanan. Sedangkan dua pemain sayap dipastikan bakal diisi Gilang Angga Kusumah (kanan) dan Siswanto (kiri). Sedangkan di sektor gelandang, Atep kemungkinan besar bakal diplot menggantikan peran Lorenzo Cabanas yang diharapkan bisa bekerjasama apik dengan Eka Ramdani dan Hariono di gelandang bertahan.Faktor BudiDari kubu Sriwijaya FC, pelatih Rahmad Darmawan mengatakan, kehadiran Budi Sudarsono menjadi faktor penting kebangkitan Sriwijaya FC. "Kehadiran Budi telah memberikan aroma persaingan bagi striker-striker kami. Dengan demikian, mereka selalu serius di dalam pertandingan," kata Rahmad kepada vivanews.com.Seperti halnya Jaya yang menugaskan Nyeck untuk mematikan Ngon A. Djam, Rahmad pun mengaku sudah menyiapkan seorang pemain belakangnya untuk mematikan Gonzales. "Semua tahu kalau Gonzales itu striker berbahaya. Apalagi, kalau dia sudah masuk kotak penalti. Kami akan memberi perhatian khusus padanya," ujarnya.


9 Jadwal Pertandingan di Jalak Harupat Tergusur
Pelaksanaan pemilihan umum (pemilu) legislatif 2009, ikut memengaruhi jadwal pertandingan sepak bola yang digelar di wilayah hukum Polda Jabar, pada 16 Maret hingga 27 April mendatang. Terutama untuk partai yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung.Kapolda Jabar, Irjen Pol. Timur Pradopo melalui Kabid Humas, Kombes Pol. Dade Achmad membenarkan, pihak Polres Bandung sudah mengusulkan kepada panpel Persikab Kab. Bandung, Persib Bandung, Pelita Jaya, dan badan pengelola (BP), untuk menggeser waktu pertandingan di Stadion Si Jalak Harupat."Kami telah menerima surat usulan dari Polres Bandung berkaitan dengan jadwal pertandingan sepak bola selama masa pemilu, dengan catatan diajukan atau diundur," ungkap Dade di Mapolda Jabar, Jln. Soekarna-Hatta Bandung, Rabu (25/2).Sedangkan untuk Polwiltabes Bandung, bisa menggelar pertandingan di Stadion Siliwangi, di luar pertandingan Persib.Surat resmiDitemui secara terpisah, Kapolres Bandung, AKBP Drs. Ahmad Dofiri, M.Si mengatakan, sejak Selasa (24/2), pihaknya telah melayangkan surat ke Panpel Persikab, Persib, Pelita Jaya, dan badan pengelola Stadion Si Jalak Harupat, terkait dengan permintaan pergeseran waktu pertandingan."Mulai pertengahan Maret hingga akhir April, konsentrasi pengamanan kepolisian sudah berfokus pada kampanye dan pelaksanaan pemilu legislatif 2009. Untuk itu kita sudah melayangkan surat kepada seluruh panpel untuk menggeser jadwal pertandingan yang dilangsungkan di sini (Si Jalak Harupat)," kata Ahmad Dofiri yang didampingi Kabag Ops Polres Bandung, Kompol Hendra Kurniawan di ruang kerjanya, Jln. Bhayangkara No. 1 Soreang.Dengan keluarnya surat tersebut, maka 9 partai yang digelar pada 16 Maret hingga 27 April di Stadion Si Jalak Harupat, dipastikan mengalami perubahan jadwal.Ketua Panpel Persib untuk LSI 2008-2009, Iwan Kartiwan, mengaku sudah menerima surat resmi dari Polres Bandung. Sementara Ketua Panpel Persib untuk CDSSI 2008-2009, Edi Djukardi mengatakan, pihaknya juga sudah mendapatkan informasi tersebut.Hal senada juga dikatakan Humas Persikab, Rahmat Sudarmaji.Menurutnya, Persikab akan segera melayangkan surat ke BLI, "Kami sudah membahas surat dari Polres ini. Surat itu akan jadi dasar untuk permohonan pergeseran jadwal ke BLI,� papar Rahmat.

Seluruh Kompetisi Bisa Dihentikan
Seluruh roda kompetisi sepak bola di Indonesia yang tengah berjalan seperti Liga Super Indonesia (LSI), LSI U-21, Divisi Utama Liga Indonesia (LI) serta Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 terancam terhenti pada saat proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 dimulai, pertengahan Maret mendatang. Kendati PSSI dan Badan Liga Indonesia (BLI) belum mengambil keputusan, namun tanda-tanda ke arah itu sudah kelihatan.Pada Rabu (25/2), Polres Bandung yang diperkuat Polda Jabar, secara resmi mengumumkan melarang seluruh pertandingan yang dimainkan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung selama proses pemilu berlangsung, yaitu antara 16 Maret hingga 28 April 2009. Akibat larangan tersebut, 13 laga yang melibatkan Persib, Persib U-21, Pelita Jaya Jawa Barat, Persikab Kab. Bandung, dan PSMS Medan sudah bisa dipastikan batal digelar.Sehari sebelumnya, Rabu (24/2), Polda Jateng juga sudah mengeluarkan pernyataan resmi yang melarang seluruh pertandingan sepak bola di wilayahnya selama masa pemilu.Adanya kemungkinan seluruh kompetisi dihentikan pada masa pemilu dibenarkan Sekretaris Badan Pengelola Persib, Edi Djukardi. "Saya pernah bicara dengan Joko Driyono (Direktur Kompetisi BLI, red) soal nasib kompetisi di masa pemilu. Kemungkinan untuk dihentikan semuanya sangat besar," kata Edi di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jln. Gurame Bandung, Rabu (25/2).Jika itu terjadi, kata Edi, klub-klub peserta kompetisi dipastikan bakal kembali berteriak karena penghentian kompetisi berdampak kepada molornya jadwal. "Kalau terjadi, berarti kompetisi akan mundur satu bulan lagi. Klub peserta pasti berteriak karena kebutuhan dana akan membengkak lagi," katanya.Seluruh Indonesia?Indikasi yang dilontarkan Edi Djukardi, juga dibenarkan oleh salah seorang anggota Panpel PSMS Medan, Bambang Sukowiyono. Dikatakan pengurus Pengda PSSI Jabar itu, larangan yang dikeluarkan Polres Bandung itu bukan tidak mungkin merupakan instruksi dari Kapolri."Jika itu benar, berarti kompetisi di seluruh Indonesia selama masa pemilu akan dihentikan," kata Suko di Sekretariat Pengda PSSI Jabar, K.H. Ahmad Dahlan Bandung.

Source: http://klik-galamedia.com

Selasa, 24 Februari 2009

HEADLINE hari ini..

25/02/2009 06:00


Kasus KorupsiKPK Geledah Mitra DepkesLiputan6.com, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (24/2), menggeledah gedung kantor PT Bhineka Usada Raya yang menjadi mitra kerja Departemen Kesehatan (Depkes). Penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan alat rontgen yang merugikan negara Rp 4,4 miliar.Penggeledahan yang berlangsung sejak siang itu berakhir pada Rabu dini hari. Usai menggeledah seluruh isi gedung di Jalan Pemuda, Jakarta Timur, petugas KPK langsung meninggalkan lokasi tanpa memberikan keterangan. Dua karyawan PT Bhineka Usada Raya diamankan petugas KPK.PT Bhineka Usada Raya merupakan penyedia alat-alat kesehatan Depkes. Terkait kasus korupsi tender pengadaan alat rontgen, KPK telah menetapkan Kepala Biro Perencanaan Depkes, Mardiono, yang menjadi pimpinan proyek pengadaan alat tersebut sebagai tersangka.
(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)

PERSIB HARI INI

25 Feb 2009 05:02 AM

Matikan Ngon A Djam, Nyeck!

Khusus untuk pertandingan melawan Sriwijaya FC pada leg pertama babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009 di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Kamis (26/2), pelatih Jaya Hartono sangat mewaspadai ketajaman striker tuan rumah Claude Parfait Ngon A Djam.Atas dasar pertimbangan itulah, ia lebih memilih Nyeck Nyobe Georges Clement yang diboyong ke Palembang, ketimbang Lorenzo Cabanas atau Rafael Alves Bastos."Kita meninggalkan Cabanas dan Bastos atas dasar pertimbangan strategi dan kebutuhan tim. Dalam pertandingan ini, peran Nyeck lebih dibutuhkan ketimbang dua pemain yang kita tinggal itu. Di sana (Palembang, red), Nyeck akan saya tugasi mematikan Ngon," kata Jaya, menjelang keberangkatan rombongan Persib ke Palembang di pelataran parkir Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (24/2).Mantan pelatih Persik Kediri, Persiba Balikpapan, dan Deltras Sidoarjo ini menganggap, Nyeck pemain yang paling tepat untuk mengemban tugas mematikan Ngon A Djam. "Kondisi Maman (Abdurahman) dan Nova (Arianto) cukup baik. Hanya saja, Nyeck saya anggap paling tepat untuk mematikan Ngon. Selain memiliki postur yang cukup tinggi, sehingga bisa mengimbangi Ngon, Nyeck juga biasa mendapatkan tugas khusus seperti itu," papar Jaya.Jaya pantas memberikan perhatian khusus terhadap Ngon A Djam. Sejauh ini, striker Sriwijaya FC berusia 29 tahun itu merupakan pencetak gol tersubur sementara tim kebanggaan warga Sumatra Selatan itu di ajang Liga Super Indonesia (LSI) dengan koleksi 15 gol, atau hanya tertinggal 2 gol dari Christian Gonzales.Kendati memberikan perhatian khusus buat Ngon A Djam, namun Jaya sama sekali tidak mengabaikan pemain Sriwijaya FC lainnya. "Secara keseluruhan, mereka tim yang bagus. Materi pemain mereka merata di setiap lini," ujarnya.Seperti yang sudah direncanakan, rombongan Persib yang berkekuatan 19 pemain, 5 pelatih, dan beberapa ofisial meninggalkan Mes Persib menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta sekitar pukul 07.15 WIB dan akan melanjutkan perjalanan ke Palembang dengan penerbangan pukul 12.30 WIB."Doakan kami meraih hasil yang baik di sana (Palembang, red)," ujar Jaya, usai memimpin doa bersama, sebelum naik bus yang membawa mereka.


Persib Siap Tempur

Sebelum menghadapi Sriwijaya FC pada leg pertama babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe Indonesa (CDSSI) 2008-2009 di Stadion Gelora Sriwijaya Palembang, Kamis (26/2), para pemain Persib Bandung praktis tidak memiliki waktu untuk berlatih lagi. Eka Ramdani dan kawan-kawan hanya mempunyai kesempatan berlatih pada sesi uji lapangan di Stadion Gelora Sriwijaya, Rabu (25/2). Itu pun kurang dari satu jam."Setelah latihan kemarin sore (Senin, red), kita tidak ada program latihan lagi selama di Palembang. Kalaupun ada, itu hanya pada saat uji lapangan. Itu pun sekadar conditioning saja," kata pelatih fisik Persib, Entang Hermanu menjelang keberangkatan ke Palembang, di pelataran parkir Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (24/2).Dikatakan Entang, setibanya di Palembang, Selasa (24/2) petang, para pemain tidak mungkin langsung melakukan latihan. Menuurut dosen FPOK UPI Bandung ini, para pemain akan langsung istirahat, dan baru keesokan harinya melakukan uji lapangan. "Besoknya (Kamis, red), kita langsung bertanding," tegasnya.Mengenai porsi latihan yang sudah maupun akan diberikan tim pelatih menjelang pertandingan melawan Sriwijaya FC, Entang mengatakan, tim pelatih hanya memberikan porsi latihan ringan. Dikatakannya, tujuan latihan ringan itu hanya untuk pemeliharaan kondisi fisik saja."Para pemain itu manusia, bukan robot. Bayangkan, dalam waktu dua minggu, mereka harus bertanding empat kali dengan tensi tinggi. Siapa yang tak kelelahan? Karena itu, program latihan yang diberikan hanya untuk pemeliharaan saja. Itu pun diberikan dengan bola agar pemain tidak jenuh," papar pelatih fisik yang pernah menangani Persikab Kab. Bandung ini.Kendati demikian, Entang percaya dengan tenaga dan kekuatan yang tersisa. Usai terkuras dalam empat laga di Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, para pemain masih bisa memberikan yang terbaik.Atur tempoDi tempat yang sama, pelatih Persib, Jaya Hartono membenarkan apa yang dijelaskan Entang. Ia mengakui para pemain Persib berangkat ke Palembang dengan kekuatan tersisa. Kendati demikian, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu memastikan, seluruh pemain yang dibawanya ke Palembang dalam kondisi siap tempur."Meski tidak seratus persen, kondisi seluruh pemain cukup bagus. Untuk mengatasi kelelahan, pemain saya instruksikan untuk pintar-pintar mengatur tempo permainan. Kapan harus cepat, kapan harus lambat. Itu sangat penting" kata Jaya.Soal target yang dibidiknya di Palembang, Jaya hanya menjawab dengan senyum. "Target, tentu saja kita ingin menang. Tapi bisa mencuri hasil imbang, apalagi dengan mencetak gol, itu sudah bagus. Tapi, bagaimanapun kondisinya, kita akan berjuang untuk meraih hasil maksimal," katanya.


Jaya Hartono Istirahatkan Eka Ramdani dkk.

Pelatih Persib Jaya Hartono memutuskan untuk tidak menggelar latihan setelah tiba di Kota Palembang Sumsel, Selasa (24/2). Tim yang akan menghadapi Sriwijaya FC pada pertemuan pertama babak "16 Besar" Copa Dji Sam Soe 2008 ini, menggunakan sisa waktu hari pertama di Palembang untuk beristirahat penuh.Menurut Jaya, pada sesi latihan terakhir sehari sebelum keberangkatan, Eka Ramdani dkk. sudah digembleng lewat game kolektif, serta latihan pemulihan fisik yang mencukupi. Selain itu, frekuensi pertandingan Persib sebanyak empat kali berturut-turut selama bulan ini, membuat kondisi fisik dan mental para pemain tetap terjaga."Sekarang yang mereka butuhkan adalah istirahat berkualitas selama 24 jam, untuk memulihkan kondisi setelah melakukan perjalanan cukup jauh," kata Jaya kepada wartawan Pikiran Rakyat, Lia Marlia dan M. Gelora Sapta, di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Tangerang, Banten, Selasa (24/2).Jaya mengatakan, pemain hanya akan berlatih ketika menjalani uji coba lapangan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Rabu (25/2) pukul 9.00 WIB, sebelum menantang "Laskar Wong Kito," Kamis (26/2). Kesempatan itu akan dimanfaatkan untuk mengenali karakter lapangan, sekaligus menyesuaikan diri dengan suhu udara setempat yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kota Bandung.Kondisi suhu yang lebih panas diakui Jaya, akan berpengaruh terhadap permainan skuad "Pangeran Biru." Pasalnya, pada empat pertandingan kandang terakhir, Persib selalu bermain malam hari dengan suhu sejuk. Selain itu, hampir semua sesi latihan sore Persib selalu berlangsung di bawah guyuran hujan. "Makanya kita berharap saat uji coba lapangan itu cuaca panas, biar pemain bisa adaptasi. Saya pikir waktu dua hari ini cukup untuk menyesuaikan diri," tuturnya.Dokter Persib, dr. Ia Kurnia mengatakan perlu diwaspadai pengaruh kelembapan udara "Kota Pulau" terhadap kesehatan Nova Arianto dkk. Menurut dia, perubahan kelembapan lingkungan akan memengaruhi cairan yang dikeluarkan para pemain. Untuk menghindari dehidrasi atau menurunnya daya tahan tubuh pemain, Ia menyuplai pemain dengan suplemen serta makanan yang tepat."Kita nanti lihat dulu suhunya seperti apa, nanti suplemen dan makanan menyesuaikan. Saya pikir, tomat dan belimbing sangat baik untuk menjaga vitalitas para pemain, selain juga memberikan minuman yang tepat sebagai pengganti cairan tubuh," ungkapnya.Ia menambahkan, perubahan suhu serta kelembapan juga membuat para pemain rentan terkena flu. Apalagi, para pemain banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan berpendingin (AC). Namun, sampai saat ini, dia memastikan semua pemain dalam kondisi sehat dan layak bermain.Keberangkatan Persib ke Palembang mengalami penundaan jadwal penerbangan. Pesawat yang seharusnya take off pada pukul 12.45 WIB, ditunda hingga pukul 13.45 WIB. Meski tidak berpengaruh terhadap kondisi fisik pemain, kejadian itu membuat kesal beberapa pemain.Hilton Moreira, saking kesalnya, beberapa kali meneriakkan kalimat, "Jam karet!" Christian Gonzales mengatakan seharusnya maskapai penerbangan memberi ganti rugi kepada penumpang karena keterlambatan tersebut."Kalau kita terlambat sedikit, langsung ditinggal. Tapi kalau mereka yang terlambat, kita tidak bisa apa-apa," katanya sambil mengangkat bahu.Setelah menempuh perjalanan udara selama 45 menit, Persib tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang Sumsel pada pukul 14.30 WIB. Kehadiran pasukan biru itu langsung menyemarakkan suasana bandara, lewat seragam biru serta canda mereka. Beberapa penumpang yang mengenali Airlangga, Maman Abdurahman, Gonzales, dan Zaenal Arif, sempat meminta foto bersama."Bobotoh"Lima puluh bobotoh akan bertolak ke Palembang untuk memberikan dukungan bagi Persib. Mereka direncanakan berangkat dari Caringin, dengan menggunakan Bus Harum Bandung-Palembang, Rabu (25/2) siang. Diperkirakan, perjalanan memakan waktu 17 jam."Berangkatnya sendiri-sendiri, tidak dikoordinasi. Jadi, kalau ada yang mau ikut serta, silakan saja," kata Ketua Viking, Herru Joko, dihubungi "PR", Selasa (24/2).

Source: http://www.pikiran-rakyat.com

Senin, 23 Februari 2009

PERSIB hari ini...

24 Feb 2009 07:02 AM


Eka Ramdani, "Jujur, Fisik Terkuras"

PADATNYA jadwal pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 yang dilakoni Persib Bandung di awal putaran II, sangat berdampak terhadap kondisi fisik para pemain. Di awal putaran II ini, anak asuh Jaya Hartono harus bertanding empat kali dalam waktu 15 hari. Kondisi ini, tentunya membuat para pemain Persib didera kelelahan."Jujur saja, padatnya jadwal kompetisi membuat fisik kita menurun. Karena harus diakui, empat kali bertanding dalam kurun waktu 15 hari membuat fisik terkuras keletihan," ujar kapten Persib Bandung, Eka Ramdani usai pertandingan melawan PKT Bontang di Stadion Si Jalak Harupat, Minggu (22/2) malam.Melihat kondisi yang dialami oleh para pemain Persib saat ini, Ebol --sapaan Eka Ramdani-- meminta kepada tim pelatih agar berani melakukan rotasi. Ebol sangat mengkhawatirkan jika memforsir pemain yang sudah tampil dalam empat partai terus-menerus akan berdampak pada tidak maksimalnya permainan Persib."Untuk menyiasati jadwal yang padat di LSI ditambah lagi dengan Copa, maka harus ada rotasi pemain khususnya untuk menghadapi Sriwijaya di ajang Copa. Karena, pemain yang sering diturunkan dalam empat pertandingan sebelumnya mengalami kelelahan," ungkapnya.Dijelaskan Ebol, kelelahan dan keletihan fisik yang mendera para penggawa Persib sangat dirasakan dalam dua pertandingan terakhir melawan Persiba Balikpapan (Rabu, 18/2) dan PKT Bontang (Minggu, 22/2). Dari pengamatan "GM" pada dua pertandingan tersebut, grafik permainan yang ditampilkan para pemain Persib cenderung menurun."Anda bisa lihat di dua pertandingan terakhir melawan Persiba dan PKT, permainan kita menurun. Berbeda ketika kita melawan Persipura dan PSM saat semua pemain Persib mampu tampil agresif di sepajang permainan," katanya.Bahkan dalam pertandingan melawan PKT Bontang, Ebol merasa tidak bisa tampil maksimal selama 90 menit. Karena takut merusak permainan tim, Ebol kemudian meminta pelatih Jaya Hartono untuk menggantinya."Jujur saja, saya yang meminta diganti karena fisik saya sudah letih, ketimbang merusak permainan tim secera keseluruhan," katanya.

Hadapi Sriwijaya FC pada Lanjutan CDSSI, Cabanas dan Bastos Ditinggal

Persib Bandung dipastikan tidak akan diperkuat Lorenzo Cabanas dan Rafael Alves Bastos saat menghadapi Sriwijaya FC pada lanjutan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) di Stadion Jakabaring Palembang, Kamis (26/2) mendatang. Kedua pemain asing tersebut tidak dibawa Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono menuju Palembang yang akan berangkat Selasa (24/2) ini.Jaya terpaksa harus meninggalkan Cabanas dan Bastos karena sesuai peraturan pertandingan penggunaan pemain asing di ajang CDSSI, hanya 3 pemain asing saja yang boleh diturunkan saat berlaga. Tim baru dapat memainkan 5 pemain asingnya pada babak "8 Besar"."Pemain asing yang dibawa itu sudah sesuai dengan kebutuhan Persib. Sebelum diputuskan, hal itu juga telah dikonsultasikan kepada penasihat tim," ujar Jaya, usai latihan sore di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani, Senin (23/2).Sedangkan pemain lokal yang ditinggalkan, yaitu Edi Kurnia (kiper), Salim Alaydrus, Candra Yusuf, dan Irwan Wijasmara. Sehingga total pemain yang dibawa ke Palembang berjumlah 19 pemain. "Pemain yang dibawa ini juga sudah disesuaikan dengan kebutuhan untuk menghadapi lawan," akunya.Menurut Jaya, pertandingan tandang kali ini cukup berat bagi Persib. Pasalnya Persib telah bermain sebanyak empat kali secara beruntun. Hal tersebut telah membuat sejumlah pemain mengalami kelelahan.Oleh karenanya, lanjut Jaya, pemain yang akan diturunkan pada laga pertama melawan Sriwijaya FC nanti adalah pemain yang benar-benar siap bertanding."Saat ini saya belum berani menyebutkan siapa yang akan diturunkan. Saya baru akan menentukannya setelah uji coba lapang atau sehari sebelum bertanding. Saya hanya akan memainkan yang benar-benar siap," kata Jaya.Walaupun para pemain dalam kondisi kelelahan, Jaya masih menyimpan optimismenya untuk bisa mencuri angka dari pertandingan nanti. "Kita pun siap untuk mencuri poin di kandang lawan," lanjutnya.Pada latihan sore kemarin, sejumlah pemain, seperti Hilton Moriera, Cabanas, Siswanto, Christian Gonzales, dan Nyeck Nyobe hanya mengikuti joging. Usai joging, para pemain tersebut hanya duduk-duduk di pinggir lapangan. Pemain lainnya melanjutkan dengan game internal. Sedangkan Maman Abdurahman izin tidak mengikuti latihan.Jaya dan asisten pelatih lainnya memang tidak memberikan porsi latihan berat pada latihan kemarin. Selain karena hujan, alasan lainnya untuk menjaga kondisi pemain yang telah kelelahan akibat pertandingan beruntun.Curi poinSementara itu, Manajer Persib Bandung, Jaja Soetarja berharap Persib dapat memperoleh poin pada leg pertama melawan "Laskar Wong Kito", Kamis (26/2) nanti. Sehingga pada pertandingan di kandang, beban Persib lebih ringan. "Kalau bisa ya menang, tetapi minimal satu poinlah," harapnya.Menurut rencana, Persib akan berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (24/2) sekitar pukul 07.00 WIB. Kemudian dilanjutkan menggunakan pesawat pada pukul 13.00 WIB.

Komunikasi Harus Dibenahi
Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono mengakui lemahnya komunikasi di lini belakang menjadi salah satu penyebab gawang anak asuhnya selalu bisa dibobol lawan. Di antara pemain di sektor belakang, Nyeck Nyobe George Clement menjadi pemain yang jarang berkomunikasi dengan rekannya."Nyeck itu susah sekali untuk berkomunikasi dengan pemain lain. Jangankan di lapangan, sehari-hari pun jarang berkomunikasi," aku Jaya usai latihan di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani, Senin (23/2).Untuk meningkatkan komunikasi di lini belakang, Jaya telah berulang kali meminta Maman Abdurahman dan Tema Mursadat untuk tidak segan-segan mengatur teman lainnya yang berada di sektor pertahanan. Namun ternyata tetap belum membuahkan hasil maksimal. "Ya memang sudah susah. Nyeck itu sudah sulit untuk berkomunikasi," katanya.Kendati demikian, Nyeck tetap dipertahankan pada posisinya karena faktor tinggi badan yang menguntungkan bagi Persib. Selain komunikasi, agresivitas pemain juga menjadi kendala di lini pertahanan. Padahal, agresivitas sangat diperlukan untuk merebut bola dari kaki lawan. "Agresivitas pemain Persib, terutama pemain bertahan masih kurang, sehingga lawan menjadi sering memegang bola," kata Jaya.Hal senada diungkapkan asisten pelatih Robby Darwis. Menurutnya, selain kurang komunikasi dan koordinasi para pemain belakang, Persib juga sering lengah dalam menjaga pergerakan penyerang lawan."Para pemain belakang kita terlalu fokus melihat bola. Kondisi ini membuat pemain kita tidak memperhatikan pergerakan pemain lawan yang berada di kotak penalti. Kelengahan ini sering mengakibatkan gawang kita kebobolan," ujarnya, usai pertandingan melawan PKT Bontang, Minggu (22/2).Dijelaskan Robby, lini belakang Persib selalu kesulitan mengantisipasi umpan-umpan matang dari sektor sayap. Lemahnya antisipasi tersebut yang mengakibatkan pemain lawan bisa mencetak gol."Lihat saja, seperti proses gol Titus Bonay ke gawang Persib yang bermula dari umpan crossing sektor sayap. Umpan tersebut sebenarya pelan, namun pemain kita tidak bisa mengantisipasinya. Kondisi ini sering terjadi," katanya.Untuk itu, kelemahan yang terletak di lini belakang tersebut akan terus dibenahi tim pelatih Persib. Diharapkan, kelemahan-kelamahan seperti itu bisa segera diperbaiki. "Kita akan terus memperbaiki hal tersebut dalam latihan," tegasnya.

Nurdin: Tak Ada Pergantian Ketua Umum PSSI

Ketua Umum PSSI Nurdin Halid diperkirakan terus memimpin PSSI sampai 2011. Kepastian itu diperoleh setelah tidak satu pun permintaan dari asosiasi dan anggota PSSI untuk melakukan pergantian Ketua Umum dalam Raparnas yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (23/2). Situasi ini berarti dalam Munaslub yang direncanakan digelar 18 April mendatang akan berjalan mulus dan lancar.Munaslub sendiri digelar setelah AFC dan FIFA menyetujui revisi Pedoman Dasar yang dibuat oleh PSSI. Disisi lain FIFA pun tidak secara tersirat agar PSSI harus mengganti Ketua Umumnya. Yang ada PSSI harus segera menggelar Munaslub untuk meratifikasi PD PSSI.Nurdin mengatakan hingga saat ini PSSI tidak menerima adanya permintaan dari anggota PSSI untuk melakukan pergantian pengurus maupun ketua umumnya."Yang jelas hingga kini PSSI tidak menerima adanya permintaan dari asosiasi dan anggota PSSI untuk melakukan pergantian pengurus maupun ketua umumnya," ungkap Nurdin.Menurutnya, FIFA hanya mengirimkan surat yang mengatakan PSSI harus segera menggelar munaslub untuk meratifikasi PD PSSI. Dalam surat tersebut, FIFA memberikan waktu hingga 16 Juli 2009. Namun, dalam rapat Executif Commite PSSI, diputuskan agar Munaslub digelar lebih awal, yaitu pada 18 April."Tidak ada perintah untuk melakukan pemilihan pengurus baru, dan ini berlaku hingga 2011," katanya.Ia juga menyangkal adanya permintaan dari Pengurus Daerah untuk menggelar pemilihan pengurus. "Kalau tidak ada permintaan dari anggota, kenapa harus menggelar pemilihan?" katanya.Padahal sebelumnya, sesuai informasi yang dirilis di situs FIFA, badan sepak bola dunia itu mendesak PSSI segera menggelar pemilihan ulang ketua umum, maksimal tiga bulan setelah ratifikasi PD PSSI.Desakan FIFA ini muncul karena menilai proses pemilihan ketua umum pada Munas PSSI di Makassar, akhir 2007 lalu, melanggar Pedoman Dasar PSSI sendiri, dan tidak sejalan dengan Kode Etik FIFA.Sementara itu, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyatakan bahwa Munaslub dilaksanakan pada 18-19 April, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Kongres atau Munas pada Juni 2009 sesuai petunjuk FIFA. "Munaslub kita perkirakan akan dilaksanakan tanggal 18 dan 19 April mendatang yang akan diikuti dengan pelaksanaan kongres dan Munas," jelasnya.Menurutnya, pelaksanaan Raparnas kali ini sebagai bagian dari sosialisasi untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSSI. Munaslub dilaksanakan bertepatan dengan perayaan HUT ke-79 PSSI. Agenda utama Munaslub adalah untuk meratifikasi Pedoman Dasar (PD) PSSI menjadi Statuta PSSI, yang sudah mengadopsi Statuta FIFA. FIFA secara resmi sudah menyetujui draf Statuta PSSI. Dalam surat yang ditandatangani Jer'ome Valcke pada 16 Februari, FIFA juga menghendaki agar PSSI segera melaksanakan kongres atau munas pada Juni 2009.

Source: http://tribunjabar.co.id

Minggu, 22 Februari 2009

TANDING BERIKUTNYA...

Pertandingan LSI selanjutnya


Pelita Jaya vs PERSIB BANDUNG, Senin 16 Maret 2009

SEJARAH BENDERA PUSAKA

1. Bendera Pusaka
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945, pukul 10.00 di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta. Setelah pernyataan kemerdekaan tersebut, untuk pertama kalinya secara resmi Bendera Kebangsaan Merah Putih dikibarkan oleh Latief Hendaningrat dan Suhud. S. Bendera tersebut merupakan hasil jahitan Ibu Fatmawati Soekarno dan selanjutnya bendera inilah yang disebut “Bendera Pusaka”Bendera Pusaka berkibar siang dan malam ditengah hujan, tembakan sampai Ibukota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta pada tahun 1946.Pada tahun 1948 Belanda melancarkan agresi militernya. Pada waktu itu Ibukota RI berada di Yogyakarta, Bapak Husein Mutahar (Bapak Paskibraka-red) ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk menyelematkan Bendera Pusaka. (Penyelematan Bendera tersebut merupakan salah satu bagian dari sejarah untuk menegakan berkibarnya Sang Merah Putih di persada Ibu Pertiwi)Untuk menyelamatkan Bendera Pusaka tersebut terpaksa Bapak Husein Mutahar harus memisahkan antara bagian yang merah serta putihnya. Akhirnya dengan bantuan Ibu Perna Dinata benang jahitan diantara Bendera tersebut berhasil dipisahkan. Selanjutnya kedua bagian tersebut masing-masing di simpan sebagai dasar pada kedua tas Bapak Husein Mutahar yang selanjutnya tas tersebut diisi dengan pakaian serta perlengkapan pribadi miliknya. Hal ihwal Bendera tersebut dipisahkan, karena pada waktu itu beliau mempunyai pemikiran bahwa setelah dipisah Bendera tersebut tidak lagi dapat dikatakan Bendera karena hanya sebatas secarik kain. Hal ini dilakukan guna menghindari penyitaan dari pihak Belanda.Tak lama setelah Presiden menyerahkan Bendera Pusaka, Beliau ditangkap dan diasingkan oleh Belanda bersama Wakil Presiden beserta staf kepresidenan lainnya ke Muntok, Bangka Sumatera. Sekitar pertengahan bulan Juni 1948 Bapak Husein Mutahar menerima berita dari Bapak Soejono , isi pemberitahuan itu yakni adanya surat pribadi Presiden pada dirinya yang pada pokoknya Presiden memerintahkan Bapak Husein Mutahar guna menyerahkan kembali Bendera Pusaka kepada Beliau dengan perantaraan Bapak Soejono yang selanjutnya Bendera Pusaka tersebut dibawa serta diserahkan kepada Presiden ditempat pengasingan (Muntok, Bangka).Setelah mengetahui hal tersebut, dengan meminjam mesin jahit milik isteri seorang dokter, Bendera Pusaka yang terpisah menjadi dua bagian tersebut disatukan kembali persis pada posisinya semula, akan tetapi sekitar 2 cm dari ujung Bendera ada sedikit kesalahan jahit.Selanjutnya Bendera tersebut di serahkan kepada Bapak Soejono sesuai dengan isi surat perintah Presiden.


2. Pengibaran Bendera Merah Putih di Gedung Agung Yogyakarta
Menjelang peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke II (1946-red), Presiden memanggil salah seorang ajudan beliau, yaitu Bapak Mayor Laut (L) Husein Mutahar (yang kelak menyelamatkan Bendera Pusaka-red). Selanjutnya memberikan tugas untuk mempersiapkan dan memimpin upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1946 di Halaman Istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta (pada tahun 1946 Ibukota RI berada di Yogyakarta-red).Pada saat itu Bapak Husein Mutahar mempunyai pemikiran bahwa untuk menumbuhkan rasa persatuan bangsa maka pengibaran Bendera Pusaka sebaiknya dilakukan oleh para pemuda se-Indonesia. Kemudian beliau menunjuk 5 orang pemuda yang terdiri dari 3 orang putera dan 2 orang puteri perwakilan daerah yang berada di Yogyakarta.Formasi pengibaran seperti ini dilakukan sampai dengan tahun 1948.Pada tanggal 6 Juli 1949 Presiden bersama Wakil Presiden tiba kembali di Yogyakarta dari Bangka (tempat pengasingan-red) dengan membawa kembali Bendera Pusaka. Tanggal 27 Desember 1949 dilakukan penandatanganan naskah pengakuan kedaulatan di Negeri Belanda dan mengubah bentuk negara Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat dan menyerahkan kekuasaan di Jakarta. Sedangkan penyerahan kedaulatan dari Republik Indonesia kepada Republik Indonesia Serikat dilakukan di Yogyakarta.Tanggal 28 Desember 1949 Presiden kembali ke Jakarta guna memangku jabatan sebagai Presiden Republik Indonesia Serikat. Setelah empat tahun ditinggalkan, Jakarta kembali menjadi Ibukota RI dan pada hari itu juga Bendera Pusaka juga dibawa ke Jakarta.Untuk pertama kali peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1950 diselenggarakan di Istana Merdeka, Jakarta. Bendera Pusaka Merah Putih berkibar dengan megahnya di tiang tujuh belas dan disambut dengan penuh kegembiraan oleh seluruh bangsa Indonesia.Regu-regu pengibar dari tahun 1950-1966 dibentuk dan diatur oleh Rumah tangga Kepresidenan.


3. Percobaan Pembentukan Pasukan Penggerek Bendera Pusaka Tahun 1967 dan Pasukan Pertama Tahun 1968
Pada tahun 1967 Bapak Husein Mutahar dipanggil oleh Presiden Soeharto untuk menangani lagi masalah Pengibaran Bendera Pusaka. Dengan ide dasar dari pelaksanaan tahun 1946 di Yogyakarta (5 orang-red), kemudian beliau mengembangkan lagi formasi pengibaran menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : Kelompok 17/Pengiring (Pemandu), Kelompok 8/Pembawa (Inti), Kelompok 45/Pengawal. Ini merupakan simbol yang diambil dari tanggal Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945Pada saat itu dengan situasi dan kondisi yang ada, beliau melibatkan putra daerah yang ada di Jakarta dan menjadi anggota Pandu/Pramuka untuk melaksanakan tugas Pengibaran Bendera Pusaka.Semula rencana beliau untuk kelompok 45 (pengawal) akan terdiri dari para Mahasiswa AKABRI (Generasi Muda ABRI-red) , tetapi pada waktu itu libur perkuliahan dan transfortasi Magelang-Jakarta menjadi kendala, sehingga sulit untuk dilaksanakan.Usul lain untuk menggunakan pasukan elite ABRI (RPKAD, PGT, MARINIR, BRIMOB) juga tidak mudah. Akhirnya diambil dari Pasukan Pengawal Presiden (PASWALPRES) yang mudah dihubungi dan sekaligus mereka bertugas di Istana Jakarta.Tahun 1968, petugas Pengibar Bendera Pusaka adalah pemuda utusan propinsi. Tetapi belum seluruh propinsi mengirimkan utusan sehingga harus ditambah oleh ex-anggota pasukan tahun 1967.Tahun 1969 karena Bendera Pusaka kondisinya terlalu tua sehingga tidak mungkin untuk dikibarkan kembali, maka dibuatlah duplikat. Untuk dikibarkan di tiang 17 Meter Istana Merdeka, telah tersedia Bendera Merah Putih dari bahan Bendera (wool) yang dijahit 3 potong memanjang kain merah dan 3 potong memanjang kain putih kekuning-kuningan.Bendera Merah Putih duplikat Bendera Pusaka yang akan dibagikan ke daerah idealnya terbuat dari sutra alam dan alat tenun asli Indonesia, yang warna merah dan putihnya langsung ditenun menjadi satu tanpa dihubungkan dengan jahitan dan warna merahnya cat celup asli Indonesia.Pembuatan Duplikat Bendera Pusaka ini dilaksanakan oleh Balai Penelitian Tekstil Bandung dengan dibantu oleh PT Ratna di Ciawi Bogor. Dalam prakteknya pembuatan duplikat Bendera Pusaka, sukar untuk memenuhi syarat ideal yang ditentukan Bapak Husein Mutahar, karena cat asli Indonesia tidak memiliki warna merah yang standar dan pembuatan dengan alat tenun bukan mesin akan lama.Tanggal 5 Agustus 1969 di Istana Negara Jakarta berlangsung upacara penyerahan Duplikat Bendera Pusaka Merah Putih dan Reproduksi Naskah Proklamasi oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I Seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu upacara peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan di masing-masing daerah dapat dikibarkan duplikat Bendera Pusaka dan pembacaan Naskah Proklamasi bersamaan dengan Upacara Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan yang dilakukan di Istana Merdeka, Jakarta. Selanjutnya kedua benda tersebut juga di bagikan ke Daerah Tingkat II serta perwakilan-perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.Bendera Duplikat mulai dikibarkan menggantikan Bendera Pusaka pada Peringatan HUT Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1969 di Istana Merdeka, sedangkan Bendera Pusaka bertugas mengantar dan menjemput Bendera Duplikat yang dikibarkan/diturunkan. Pada tahun itu juga resmi anggota PASKIBRAKA adalah remaja SMTA se-tanah air yang merupakan utusan dari tiap-tiap propinsi. Setiap propinsi di wakili oleh sepasang remaja.Pada tahun 1973 Bapak Idik Sulaeman melontarkan suatu nama untuk anggota Pengibar Bendera Pusaka dengan sebutan PASKIBRAKA. PAS akronim dari Pasukan, KIB akronim dari Pengibar, RA berati bendera, KA berati Pusaka. Mulai saat itulah resmi singkatan Pasukan Pengibar Bendera Pusaka adalah PASKIBRAKA sampai saat ini.


Dirangkum dariBuku Kenangan 25 Tahun
PASKIBRAKADirektorat Pembinaan Generasi MudaDitjen Diklusepora Depdikbud
Tahun 1993



Beberapa hari menjelang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI pertama. Presiden Soekamo memberi tugas kepada ajudannya,Mayor M. Husein Mutahar untuk mempersiapkan upacara peringatanDetik-Detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1946, dihalaman Istana Presiden Gedung Agung YogyakartaPada saat itu, sebuah gagasan berkelebat di benak Mutahar. Alangkah baiknya bila persatuan dan kesatuan bangsa dapat dilestarikan kepada generasi muda yang kelak akan menggantikan para pemimpin saat itu. Pengibaran bendera pusaka bisa menjadi simbol kesinambungan nilai-nilai perjuangan. Karena itu, para pemudalah yang harus mengibarkan bendera pusaka. Dari sanalah kemudian dibentuk kelompokkelompok pengibar bendera pusaka, mulai dari lima orang pemuda - pemudi pada tahun 1946 —yang menggambarkan Pancasila.Namun, Mutahar mengimpikan bila kelak para pengibar bendera pusaka itu adalah pemuda-pemuda utusan dari seluruh daerah di Indonesia. Sekembalinya ibukota Republik Indonesia ke Jakarta, mulai tahun 1950 pengibaran bendera pusaka dilaksanakan di Istana Merdeka Jakarta. Regu-regu pengibar dibentuk dan diatur oleh Rumah Tangga Kepresidenan Rl sampai tahun 1966. Para pengibar bendera itu memang para pemuda, tapi belum mewakili apa yang ada dalam pikiran Mutahar. Tahun 1967, Husain Mutahar kembali dipanggil Presiden Soeharto untuk dimintai pendapat dan menangani masalah pengibaran bendera pusaka. Ajakan itu, bagi Mutahar seperti "mendapat durian runtuh" karena berarti ia bisa melanjutkan gagasannya membentuk pasukan yang terdiri dari para pemuda dari seluruh Indonesia. tersirat dalam benak Husain Mutahar akhirnya menjadi kenyataan. Setelah tahun sebelumnya diadakan ujicoba, maka pada tahun 1968 didatangkanlah pada pemuda utusan daerah dari seluruh Indonesia untuk mengibarkan bendera pusaka. Sayang, belum seluruhnya provinsi bisa mengirimkan utusannya, sehingga pasukan pengibar bendera pusaka tahun itu masih harus ditambah dengan eks anggota pasukan tahun 1967.Selama enam tahun, 1967-1972, bendera pusaka dikibarkan oleh para pemuda utusan daerah dengan sebutan “Pasukan Penggerek Bendera Pusaka”. Nama, pada kurun waktu itu memang belum menjadi perhatian utama, karena yang terpenting tujuan mengibarkan bendera pusaka oleh para pemuda utusan daerah sudah menjadi kenyataan. Dalam mempersiapkan Pasukan Penggerek Bendera Pusaka, Husein Mutahar sebagai Dirjen Udaka (Urusan Pemuda dan Pramuka) tentu tak dapat bekerja sendiri. Sejak akhir 1967, ia mendapatkan dukungan dari Drs Idik Sulaeman yang dipindahtugaskan ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (dari Departemen Perindustrian dan Kerajinan) sebagai Kepala Dinas Pengembangan dan Latihan. Idik yang terkenal memiliki karakter kerja sangat rapi dan teliti, lalu mempersiapkan konsep pelatihan dengan sempurna, baik dalam bidang fisik, mental, maupun spiritual. Latihan yang merupakan derivasi dari konsep Kepanduan itu diberi nama ”Latihan Pandu Ibu Indonesia Ber-Pancasila”. Setelah melengkapi silabus latihan dengan berbagai atribut dan pakaian seragam, pada tahun 1973 Idik Sulaeman melontarkan suatu gagasan baru kepada Mutahar. ”Bagaimana kalau pasukan pengibar bendera pusaka kita beri nama baru,” katanya. Mutahar yang tak lain mantan pembina penegak Idik di Gerakan Pramuka menganggukkan kepala. Maka, kemudian meluncurlah sebuah nama antik berbentuk akronim yang agak sukar diucapkan bagi orang yang pertama kali menyebutnya. Akronim itu adalah PASKIBRAKA, yang merupakan singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka. ”Pas” berasal dari kata pasukan, ”kib” dari kata kibar, ”ra” dari kata bendera dan ”ka” dari kata pusaka. Idik yang sarjana senirupa lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itupun juga segera memainkan kelentikan tangannya dalam membuat sketsa. Hasilnya, adalah berbagai atribut yang digunakan Paskibraka, mulai dari Lambang Anggota, Lambang Korps, Kendit Kecakapan sampai Tanda Pengukuhan (Lencana Merah-Putih Garuda/MPG). Nama Paskibraka dan atribut baru itulah yang dipakai sejak tahun 1973 sampai sekarang. Sulitnya penyebutan akronim Paskibraka memang sempat mengakibatkan kesalahan ucap pada sejumlah reporter televisi saat melaporkan siaran langsung pengibaran bendera pusaka setiap tanggal 17 Agustus di Istana Merdeka. Bahkan, tak jarang wartawan media cetak masih ada yang salah menuliskannya dalam berita, misalnya dengan ”Paskibrata”. Tapi, bagi para anggota Paskibraka, Purna (mantan) Paskibraka maupun orang-orang yang terlibat di dalamnya, kata Paskibraka telah menjadi sesuatu yang sakral dan penuh kebanggaan.Memang pernah, suatu kali nama Paskibraka akan diganti, bahkan pasukannya pun akan dilikuidasi. Itu terjadi pada tahun 2000 ketika Presiden Republik Indonesia dijabat oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Kata ”pusaka” yang ada dalam akronim Paskibraka dianggap Gus Dur mengandung makna ”klenik”. Untunglah, dengan perjuangan keras orang orang yang berperan besar dalam sejarah Paskibraka, akhirnya niat Gus Dur untuk melikuidasi Paskibraka dapat dicegah. Apalagi, Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 1958 tentang Bendera Kebangsaan Republik Indonesia, pada pasal 4 jelas-jelas menyebutkan: (1) BENDERA PUSAKA adalah Bendera Kebangsaan yang digunakan pada upacara Proklamasi Kemerdekaan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945. (2) BENDERA PUSAKA hanya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus. (3) Ketentuan-ketentuan pada Pasal 22 tidak berlaku bagi BENDERA PUSAKA. (Pasal 22: Apabila Bendera Kebangsaan dalam keadaan sedemikian rupa, hingga tak layak untuk dikibarkan lagi, maka bendera itu harus dihancurkan dengan mengingat kedudukannya, atau dibakar). Itu berati, bila Presiden ngotot mengubah nama Paskibraka, berarti dia melanggar PP No. 40 Tahun 1958. Presiden akhirnya tidak jadi membubarkan Paskibraka, tapi meminta namanya diganti menjadi ”Pasukan Pengibar Bendera Merah-Putih” saja. Hal ini di-iyakan saja, tapi dalam siaran televisi dan pemberitaan media massa, nama pasukan tak pernah diganti. Paskibraka yang telah menjalani kurun sejarah 32 tahun tetap seperti apa adanya, sampai akhirnya Gus Dur sendiri yang dilengserkan.

Sumber : Bulletin Paskibraka 78,

Edisi Juni 2007
Penulis : Syaiful Azram

PERSIB HARI INI

GOL ROMANTIS
GOL indah yang tercipta dari lob Hilton Moreira pada menit ke-76 memang menjadi penentu kemenangan Persib Bandung pada laga kandang keempat Putaran II Liga Super Indonesia (LSI), Minggu (22/2). Akan tetapi, bagi pemain asal Brasil ini, gol tersebut ternyata mengandung makna yang lebih dalam daripada itu. Suatu makna yang menunjukkan sisi romantisme seorang Hilton Moreira. "Gol ini saya persembahkan untuk Bruna...," katanya sambil tersenyum.

Orang yang dimaksud Hilton adalah sang istri, Bruna Aloise Moreira. Hilton bukannya tengah dimabuk asmara dan menjelma menjadi orang yang gombal karena mempersembahkan gol itu kepada Bruna. Alasannya cuma satu, saat ini perempuan nomor satu dalam hidup mantan pemain Deltras Sidoarjo ini tengah mengandung anak pertama mereka, dan bulan ini, kandungan Bruna memasuki bulan kelima.

Bagi Hilton kehamilan sang istri kali ini memang sangat istimewa, mengingat Bruna pernah mengalami pendarahan beberapa waktu lalu. Itu sebabnya, pria penggemar tato ini sangat berhati-hati menjaga kesehatan istri dan janinnya. Tidak sekali pun dia mengizinkan Bruna untuk menyaksikan langsung aksinya di lapangan. Akan tetapi, dia yakin Bruna menyaksikan segala upayanya untuk mempersembahkan gol, dan merasakan kebahagiaan seperti yang dia rasakan.

Awan romantisme semakin besar menggayut di atas benak Hilton, tatkala waktu kepulangan sang istri ke Brasil semakin dekat. Sesuai dengan kesepakatan bersama, Bruna akan pulang ke Brasil pada 1 Maret, untuk melahirkan di negeri kelahiran pasangan suami istri tersebut. Hilton akan menyusul pada Agustus setelah musim LSI 2008 selesai. "Mudah-mudahan saya pulang dengan gelar juara," ujarnya.

Setelah bergabung dengan pasukan "Pangeran Biru" selama satu tahun, masa pembuktian Hilton memang telah usai. Jajaran pelatih, pengurus, sesama pemain, serta bobotoh sudah mengetahui benar sepak terjang si "Eddy Murphy" ini di lapangan. Dia licin bagaikan belut, lincah bagaikan tupai, dan cerdik bagaikan kancil.

Dilahirkan sebagai striker, Hilton memiliki naluri yang sangat kuat untuk mencetak gol. Namun, dia juga membuktikan dapat mengatasi peran sebagai gelandang yang berbahaya pada beberapa permainan. Sebagai pemain profesional, pemain kelahiran 27 Februari 1981 ini memercayakan posisi bermainnya kepada pelatih. Asalkan dapat mempersembahkan kemenangan bagi "Maung Bandung," maka tidak ada masalah. Atas sikap dan kualitas permainannya itu, Hilton banyak diwaspadai lawan.

Seperti malam itu. PKT menjadi korban tuah sang striker, di tengah rasa percaya diri mereka setelah menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-35. Siapa yang menyangka, bola muntah dari tendangan bebas Nyeck Nyobe yang sulit itu, justru menjadi martir bagi PKT. Penjaga gawang M. Sandi yang telanjur meninggalkan gawang, tak mampu menepis lob Hilton yang langsung bersarang di gawangnya.

Satu gol penentu kemenangan pada laga kandang keempat Persib, sekaligus melesatkan posisi "Maung Bandung" dari peringkat keenam menjadi keempat, dengan koleksi poin 39.

Hilton mungkin tidak tahu bahwa golnya itu juga membawa suasana romantis antara Persib dan bobotoh. Tim kebanggaan rakyat Jawa Barat ini sudah pasti akan semakin mesra dengan para pendukungnya. Bagaimana tidak, harapan untuk mengantarkan Persib sebagai juara LSI kini tidak lagi menjadi isapan jempol belaka.

Persib Ramaikan Persaingan Juara

Tim Persib Bandung bisa menembus posisi "4 Besar" klasemen sementara Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, sehingga masuk jalur yang benar dalam perebutan gelar juara. Menuntaskan laga kandang terakhir pada empat pertandingan beruntun awal putaran kedua, Persib berhasil memenuhi ambisinya dengan mengalahkan PKT Bontang 2-1, di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Minggu (22/2).

Selebrasi "ibu hamil" Hilton Moreira seusai mencetak gol pada menit ke-76, menjadi pertanda keberhasilan Persib mengemas 39 poin hingga pertandingan ke-21 musim ini. Gol pertama lahir melalui tendangan kaki kanan Lorenzo Cabanas hasil umpan dari Christian Gonzales pada menit ke-6.

Namun, sukses merebut tiga poin kemarin, harus dilalui dengan susah payah, dan membuat tegang kubu Persib maupun bobotoh di stadion maupun yang menyaksikan di layar kaca. Betapa tidak, penampilan Eka Ramdani dkk. malam itu, terkesan loyo, karena dihinggapi kelelahan setelah sebelumnya memainkan tiga pertandingan dengan tenggat waktu istirahat cuma tiga dan empat hari.

Selain itu, lapangan yang basah akibat guyuran hujan lebat sebelum dan sepanjang pertandingan, membuat pemain juga seperti berat dalam melangkah. Untungnya, PKT yang memiliki istirahat cukup lama, terbawa irama permainan Persib, sehingga ikut main dalam tempo sedang.

Seusai wasit Oleh Hadi membunyikan peluit panjang, di bench Persib, Pelatih Jaya Hartono langsung sujud syukur dan matanya berkaca-kaca. Ia memeluk Penasihat Tim Zainuri Hasyim, Manajer H. Jaja Soetardja, Wakil Manajer H. Umuh Muchtar, serta menyalami satu per satu pemain. Jaya terlihat tegang terutama setelah terjadi gol balasan PKT. Selain itu, dia juga mendapat desakan kuat dari bobotoh untuk merebut kemenangan, setelah pada dua laga pertama, Persib hanya mampu bermain seri.

"Alhamdulillah ya Allah. Alhamdulillah ya Allah," ujar Jaya Hartono seraya mengusap wajahnya penuh kelegaan, sesaat sebelum konferensi pers dimulai. Raut wajahnya pun berubah ceria, setelah sebelumnya cukup serius menjawab SMS.

Di sisi lain, suasana muram dan dingin menggelayuti kubu PKT yang mengaku tidak puas dengan kepemimpinan wasit Oleh Hadi malam itu. Pelatih Fachri Husaini menilai, wasit banyak mengambil keputusan yang merugikan timnya. "Wasit jauh dari harapan. Sebagai pemimpin pertandingan dia tidak melakukan kewajibannya untuk berbuat adil," ujar Fachri.

Tidak puas

Kendati bahagia menyambut kemenangan ini, Jaya mengaku agak kecewa dengan permainan Eka dkk. Ia menilai, pemain Persib terlalu cepat puas dengan gol cepat Lorenzo Cabanas di menit keenam, hingga terkesan menganggap enteng lawan. Akibatnya, pada menit ke-35 PKT bisa menyamakan kedudukan melalui Titus Bonay.

"Ini salah satu kelemahan Persib. Kalau tidak susah membuat gol, terlalu cepat puas dengan gol cepat. Ini yang harus segera dibenahi, rasa anggap enteng, khususnya di lini belakang. Apalagi kali ini lini pertahanan kehilangan Hariono yang memang andal membantu pertahanan," ujarnya.

Setelah unggul 1-0, Persib sempat meningkatkan tempo permainan, namun PKT berani bermain terbuka sehingga mendapatkan sejumlah peluang. Puncaknya, pada menit ke-35, kelengahan lini pertahanan Persib membuat jala gawang yang berada di bawah penguasaan Tema Mursadad terkoyak oleh striker PKT, Titus Bonay.

Titus yang lolos dari kawalan Maman Abdurahman dan Nova Arianto menyambut umpan lambung Imral Usman yang dilesakkan dari sektor sayap kiri pertahanan Persib. Bukan hanya pemain belakang yang terkesan tidak siap, Tema pun ragu-ragu mengamankan gawang. Akibatnya, bola tendangan setengah voli Titus bersarang di sudut kiri gawang Persib.

"Ini yang tidak saya mengerti. Saat itu posisi Nova lebih depan daripada Titus, tapi dia bisa curi bola dari kaki Nova. Padahal bola dari sayap tidak terlalu kencang. Harusnya pemain belakang bermain save, dengan melakukan sapu bersih. Skor 1-0 itu bukan titik aman karena lawan pasti akan terus berusaha untuk menggempur pertahanan Persib," tutur mantan arsitek Persik Kediri itu.

Sejak kedudukan 1-1 hingga memasuki babak kedua, lini depan Persib memang mengalami kebuntuan. Pada menit ke-53 Pelatih Jaya Hartono pun mengubah strategi dengan memasukkan Rafael Alves Bastos, menggantikan gelandang bertahan Suwita Pata. Tiga striker pun dipasang Persib untuk meningkatkan daya gempur, sehingga Persib tampil dengan pola 4-3-3.

Masuknya Bastos memang mampu kembali meningkatkan gairah permainan Persib. Baru satu menit memasuki lapangan hijau, Bastos nyaris membobol gawang M. Sandi. Sayang, tandukannya masih menyamping tipis.

Baru pada menit ke-76 Hilton Moreira menjadi penentu kemenangan Persib. Ia memanfaatkan tendangan bebas Nyeck Nyobe yang dieksekusi dari daerah pertahanan Persib menyilang ke arah Hilton yang berada di sayap kiri pertahanan lawan.

Melihat posisi kiper M. Sandi terlalu maju, pemain asal Deltras itu langsung melambungkan bola dan langsung masuk ke gawang. "Setelah masuknya Bastos kami memang lebih menekan. Kami memanfaatkan serangan dari sayap. Inilah yang saya sebut sebagai strategi alternatif, menempatkan tiga striker di depan. Alhasil, kami lebih banyak menekan, khususnya dari sayap. Siswanto ditugaskan untuk menahan pergerakan Imral di sayap yang memang cukup agresif," tutur Jaya.

Pelatih PKT Fachri Husaini mengaku cukup puas dengan semangat juang pemain, meski timnya kalah. "Terbukti pada pertandingan tadi, pemain Persib gagal membongkar lini pertahanan kami. Gol pertama Persib terjadi karena pemain belakang kami kurang konsentrasi, sedangkan yang kedua tercipta dari counter attack melalui lob, bukan tembus pertahanan. Tiga striker Persib turun pun tidak banyak mengganggu lini pertahanan kami. Akan tetapi, saya akui, Persib memang tampil solid dan layak untuk menang," ujarnya.


Source: http://www.klik-galamedia.com

Selasa, 17 Februari 2009

PROFIL ISTANA MERDEKA


Istana Merdeka yang juga menjadi tempat kediaman resmi Presiden Republik Indonesia ini, terdiri dari serambi depan yang biasa digunakan untuk panggung kehormatan pada upacara Peringatan Detik - Detik Proklamasi setiap tanggal 17 Agustus. Di sini juga Presiden menyambut tamu negara yang sebelumnya diterima dengan upacara militer di halaman depan.
Ruangan selanjutnya yang berada di bagian paling depan adalah Ruang Kredensial. Di tempat ini Presiden menerima surat - surat kepercayaan duta besar negara sahabat yang akan bertugas di Indonesia. Ruang ini juga berfungsi sebagai tempat penandatanganan naskah kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan negara lain, yang disaksikan oleh Presiden dan Kepala Negara / Pemerintah yang bersangkutan.
Juga malam hari setiap tanggal 17 Agustus, di ruangan ini diadakan Resepsi Kenegaraan, dimana Presiden dan Wakil Presiden menerima ucapan selamat dari para kepala perwakilan negara negara asing.
Selain itu ada ruangan yang dinamai Ruang Jepara karena perabotan yang mengisi ruangan ini didominasi gaya ukiran Jepara. Juga ada Ruang Raden Saleh yang terletak berhadapan dengan Ruang Jepara. Dinamai Ruang Raden Saleh karena pada dinding ruangan ini tergantung lima buah lukisan karya Raden Saleh Syarief Boestaman.
Ruangan yang terbesar adalahRuang Resepsi, dimana terdapat dua buah lukisan karya Basoeki Abdoellah. Di dinding sebelah timur dipasang lukisan yang berjudul "Pergiwa Pergiwati" yang diambil dari kisah Mahabharata, dan di dinding sebelah barat lukisan yang berjudul "Jaka Tarub" yang merupakan legenda rakyat Jawa.
Ruangan terakhir yang ada di Istana Merdeka adalah Ruang Bendera Pusaka yang digunakan untuk meletakkan Bendera Pusaka yang pertama kali pada tanggal 17 Agustus 1945 dan duplikatnya pada setiap tanggal 16 -17 Agustus.
Di halaman Istana Merdeka, terdapat sebuah tiang bendera yang tingginya 17 meter. Setiap tanggal 17 Agustus di tiang ini dikibarkan duplikat Bendera Pusaka dalam rangka Peringatan Detik - Detik Proklamasi.
(Istana Kepresidenan RI, Sekretariat Presiden RI,2004)



Pemerintah Republik Indonesia memusatkan kegiatan pemerintahannya, di Istana Kepresidenan yang berada di Jakarta. Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta terletak di Jalan Merdeka Utara, berdekatan dengan Taman Monumen Nasional, berada di jantung ibu kota negara.


Istana Kepresidenan Jakarta terdiri dari dua bangunan istana, yaitu Istana Merdeka, yang menghadap ke Taman Monumen Nasional, dan Istana Negara yang menghadap ke Sungai Ciliwung, Jalan Veteran. Kedua istana ini dihubungkan dengan halaman tengah yang luasnya kira-kira setengah lapangan bola. Selain itu terdapat pula bangunan lain yang termasuk ke dalam lingkungan Istana Jakarta, yaitu Kantor Presiden, Wisma Negara, Masjid Baiturrahim, dan Museum Istana Kepresidenan.


Sumber : Buku Istana Kepresidenan Republik Indonesia Jakarta 2004,
Sekretariat Presiden Republik Indonesia

PERSIB HARI INI

18 Feb 2009 08:02 AM

Siapkan Tiga Tombak

Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono mengisyaratkan, ia akan melakukan sedikit modifikasi dari formasi yang bakal diturunkannya pada saat menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Rabu (18/2) pukul 19.00 WIB. Kendati tidak mau mengungkapkannya secara terbuka, pelatih yang baru saja resmi mengantongi Lisensi A dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tersebut tidak membantah adanya kemungkinan menurunkan tiga striker sekaligus alias tridente."Saya tidak mungkin mengubah skema permainan secara frontal, karena itu membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Dasarnya tetap 3-5-2, tapi jika dibutuhkan, formasi itu mungkin saja akan berubah menjadi 3-4-3 misalnya," kata Jaya, usai sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (17/2).Pelatih yang sempat menangani Persiba pada Liga Indonesia (LI) XII/2006 ini mengungkapkan, modifikasi formasi ini dilakukannya sebagai sebuah solusi untuk memecah kebuntuan Persib dalam mencetak gol. "Jika dalam situasi tertentu, Persib mengalami kebuntuan, modifikasi formasi itu pasti akan saya lakukan. Saya yakin adanya sedikit perubahan itu bakal membuahkan hasil," katanya.Selain untuk memecah kebuntuan Persib dalam mencetak gol, disiapkannya formasi kejutan ini tidak terlepas dari kehadiran kembali Hilton Moriera, setelah sempat absen akibat akumulasi kartu kuning saat bermain imbang 0-0 dengan PSM Makassar. Hilton kemungkinan bakal diplot sebagai penyerang ketiga yang bisa bergerak dari berbagai posisi; tengah, sisi kanan maupun kiri. Sedangkan duet striker yang bakal dipasang kemungkinan kembali ke Christian Gonzales-Rafael Alves Bastos. Kalaupun terjadi perubahan, posisi Bastos bisa diisi Zaenal Arief atau Airlangga.Situasi seperti ini sempat dicoba Jaya dalam sesi latihan pematangan skema penyerangan, dua hari menjelang laga. Ketika itu, Hilton ditempatkan Jaya di sektor kanan. Ia diplot menjadi pengumpan kepada duet striker utama dan dalam kesempatan lain, bisa menjadi eksekutor jika bola datang dari arah berlawanan dengan posisinya.Satu sayap istirahat?Kendati sudah membocorkan formasi kejutannya, namun Jaya tetap menolak menyebutkan 11 pemain yang bakal menempati setiap pos di lapangan. Namun, jika modifikasi formasi ini benar-benar dilakukan Jaya, ada kemungkinan salah satu bek sayap Persib, Gilang Angga Kusumah atau Siswanto, harus "beristirahat" di bangku cadangan."Soal nama yang diturunkan, lihat saja nanti. Pokoknya, saya akan memilih 11 pemain terbaik dari stok terbaik yang saya miliki," tambah Jaya, sambil tersenyum.Berbeda dengan lini depan dan bek sayap, untuk pos lain seperti gelandang, belakang, dan kiper, sepertinya tidak akan terjadi perubahan nama pemain yang bakal diturunkan Jaya. Di bawah mistar, Tema Mursadat masih akan dipercaya. Ia akan dibentengi tiga starter reguler, Maman Abdurahman, Nova Arianto, dan Nyeck Nyobe Georges Clement. Di tengah, Hariono akan menjadi "tukang jagal" untuk mengamankan pergerakan dan kreasi Eka Ramdani dan Lorenzo Cabanas.


Panpel Gelar "Candid Camera"

Panitia Pelaksana (Panpel) Persib Bandung menggelar program "Candid Camera" untuk menjepret tindakan menyimpang yang dilakukan penonton, petugas keamanan maupun anggota panpel di seputar Stadion Si Jalak Harupat, termasuk ketika Persib menjamu Persiba Balikpapan, Rabu (18/2)."Program Candid Camera ini terbuka bagi siapa saja. Kalau memergoki perkeliruan seperti itu, jangan ragu-ragu untuk memotretnya," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. K.H. Ahmad Dahlan Bandung, Selasa (17/2).Foto hasil jepretan perkeliruan itu bisa langsung dikirimkan ke Sekretariat Panpel Persib, Lantai III Gedung Pengda PSSI Jabar, Jln. Lodaya No. 20 Bandung. Pengirim wajib mencantumkan nama dan alamat yang jelas. Foto yang terpilih berhak mendapatkan hadiah telepon seluler dari Flexi.Sementara itu, bagi bobotoh yang akan menyaksikan duel Persib kontra Persiba dan Persib U-21 vs PSIS U-21, Rabu (18/2), tiket pertandingan masih tersedia, khususnya untuk tribun VIP, samping, dan tribun utara-selatan. Harga tiket VIP Rp 50.000, samping Rp 30.000, dan utara-selatan Rp 10.000.Selain di agen-agen resmi, tiket juga bisa didapat pada hari pertandingan di loket yang tersedia di Stadion Si Jalak Harupat mulai pukul 10.00 WIB. "Kami mengimbau jangan membeli tiket dari calo karena kami menyediakan cukup banyak tiket di loket Stadion Si Jalak Harupat," ujar Iwan.


Pertaruhan Jaya Hartono

Reputasi, integritas, dan bahkan masa depannya bakal dipertaruhkan pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono pada saat menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Rabu (18/2) mulai pukul 19.00 WIB. Kehilangan angka lagi, seperti ketika bermain imbang 1-1 dengan Persipura Jayapura (Senin, 9/2) dan 0-0 dengan PSM Makassar (Sabtu, 14/2), hanya akan membuat tekanan terhadap posisi Jaya semakin kencang.Kendati selalu menghadapinya dengan senyum, Jaya sendiri sebenarnya sangat menyadari semakin kuatnya tekanan yang dialamatkan kepada dirinya. "Jawaban atas semua ini (tekanan terhadapnya, red) adalah kemenangan lawan Persiba. Setelah kehilangan poin dalam dua pertandingan, kita memang harus menang," kata pelatih yang sempat menangani Persiba di Liga Indonesia (LI) XII/2006 ini.Bagi Persib, kemenangan atas Persiba memang menjadi sebuah keharusan. Saat ini, dari 19 laga yang sudah dimainkannya, Persib masih tertahan di peringkat keenam klasemen sementara dengan mengumpulkan nilai 33. Jika kehilangan angka lagi, bukan hanya posisi Jaya yang bakal terancam, tapi juga ambisi Persib membumikan mahkota juara di bumi Pasundan semakin berat. Sebab, selisih poin Persib dengan para pesaingnya bakal semakin jauh.Untuk memburu kemenangan pertama pada putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 ini, Jaya berusaha menciptakan suasana segar di antara para pemainnya pada sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (17/2). Dengan suasana seperti itu, Jaya berharap para pemainnya bisa keluar dari tekanan dan enjoy pada saat pertandingan nanti.Jaya sadar, misi kebangkitan yang diusungnya pada saat menjamu Persiba akan sangat bergantung pada performa anak asuhnya di lapangan."Yang menentukan hasil pertandingan di lapangan adalah pemain. Karena itu, sejak saat ini (usai sesi latihan pagi kemarin, red), saya berharap para pemain bisa menjaga kondisi pribadinya, melupakan berbagai tekanan dan persoalan pribadi, hingga menjelang pertandingan nanti. Kalau itu bisa dilakukan, pemain bisa tampil lepas dan tanpa tekanan apa pun di lapangan," papar Jaya.Menjelang pertandingan ini, Jaya sudah mengantongi keuntungan awal. Dari 25 pemain yang dimilikinya, tidak ada satu pun yang bakal absen, baik karena cedera maupun hukuman akumulasi kartu kuning. Inilah untuk pertama kalinya sejak putaran kedua bergulir, tidak ada satu pun pemain yang dalam status terhukum. "Saya tinggal memilih 11 pemain terbaik saja dalam pertandingan ini," kata Jaya.Disinggung soal kekuatan calon lawannya, Jaya mengaku tidak terlalu mengikuti perkembangannya. "Saya kurang mengikuti perkembangan mereka. Karena pertandingan-pertandingan Persiba pun jarang ada yang live di televisi," kata Jaya.Guru dan muridSementara itu, penasihat teknik Persiba, Daniel Roekito mengatakan, secara teknis Persib diuntungkan menjelang duel ini. Pasalnya, kata Daniel, Jaya dan penyerang Christian Gonzales telah mengetahui karakternya. Hal tersebut karena Jaya pernah menjadi asistennya dan "El Loco" pernah jadi anak asuhnya."Jaya yang lebih tahu karakter saya. Jadi, itu keuntungan buat Persib. Saya bahkan yang belum tahu karakter Jaya," kata Daniel usai uji coba lapangan di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Soreang, Selasa (17/2).Kendati demikian, Daniel enggan menyebut pertandingan antara Persib kontra Persiba sebagai pertandingan guru melawan murid. "Ya tidak seperti itu. Tetapi saya pernah meminta Jaya untuk terus belajar. Jaya kini memiliki lisensi A, sedangkan saya tidak punya," katanya.Menurutnya, saat ini Persib memiliki pemain yang berkualitas di semua lini. Bahkan pemain cadangannya pun memiliki kualitas yang tidak jauh berbeda dengan pemain inti. Hal tersebut jauh berbeda dengan Persiba.Tetapi Daniel akan memanfaatkan beban Persib yang harus menang setelah dalam dua laga terakhirnya hanya memperoleh hasil seri. "Persib memiliki beban mental yang lebih besar dibandingkan Persiba. Kami hanya akan bermain lepas. Minimal memperoleh satu poin," tutur Daniel.


Gonzales Ogah Mengumbar Janji

Kendati publik sepak bola Bandung sangat berharap kepadanya, namun Christian Gonzales tak mau mengumbar janji menjelang pertemuan Persib Bandung dengan Persiba Balikpapan pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Rabu (18/2) pukul 19.00 WIB.Meski reputasinya dalam mencetak gol tak perlu diragukan lagi, striker berjuluk "El Loco" ini tak pernah punya target harus mencetak gol setiap menghadapi pertandingan."Saya tidak pernah mempunyai target mencetak gol setiap kali menghadapi pertandingan. Bagi saya, siapa pun yang mencetak gol tidak penting, karena kemenangan tim harus diutamakan," kata mantan striker Persik Kediri ini, usai sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (17/2).Kendati demikian, Gonzales menyadari, membuat gol adalah tugasnya sebagai striker. Karena itu, ia tidak akan membuang peluang yang didapatkannya. "Kalau ada kesempatan, pasti akan saya manfaatkan," ujarnya.Saat ini, jumlah koleksi gol Gonzales, yaitu 15 gol, satu di antaranya dibuat untuk Persib, sudah bisa disamai striker Sriwijaya FC, Ngon A Djam. Keduanya kini memimpin daftar pencetak gol tersubur sementara LSI 2008-2009.Janji SiswantoSementara itu, Siswanto yang baru terbebas dari hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning, berjanji menampilkan performa terbaiknya jika kembali dipercaya pelatih Jaya Hartono pada saat menghadapi Persiba. Seperti para pemain lainnya, Siswanto juga bertekad untuk membawa Persib bangkit dari hasil kurang memuaskan dalam dua laga sebelumnya."Di kandangnya sendiri, Persiba memang sulit dikalahkan. Tapi, bermain di Bandung, rasanya kita bisa mengalahkan mereka. Apalagi, kita akan bermain di tengah dukungan bobotoh," kata mantan gelandang Persekabpas Pasuruan dan Persmin Minahasa ini.Dikatakan Sis, sapaan akrabnya, kemenangan atas Persiba sangat penting artinya buat Persib, terutama untuk menghidupkan kembali persaingan dengan tim-tim di atasnya, seperti Persija Jakarta, Sriwijaya FC, dan Persipura Jayapura. Menurutnya, kehilangan poin dalam dua laga sebelumnya, harus dibayar dengan kemenangan atas Persiba.

Source: http://klik-galamedia.com

IndoNesIa

IndoNesIa
negaraku iTu

PERSIB...

PERSIB...

PERSIB...08

PERSIB...08

jadWaL LSI putaran ke-2

Putaran Kedua------------

PERSIB BANDUNG vs Persipura, Senin 9 Februari 2009 Skor : 1 - 1
PERSIB BANDUNG vs PSM, Sabtu 14 Februari 2009 Skor : 0 - 0
PERSIB BANDUNG vs Persiba, Rabu 18 Februari 2009 Skor : 2 - 1
PERSIB BANDUNG vs PKT, Minggu 22 Februari 2009 Skor : 2 - 1
Pelita Jaya vs PERSIB BANDUNG, Senin 16 Maret 2009
PSIS vs
PERSIB BANDUNG, Sabtu 21 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs Sriwijaya FC Sabtu 28 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs PSMS, Rabu 1 april 2009
Persijap vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 18 April 2009
Persita vs
PERSIB BANDUNG, Minggu 26 April 2009
Persitara vs
PERSIB BANDUNG, Minggu 3 Mei 2009
Arema vs
PERSIB BANDUNG, Sabtu 9 Mei 2009
Persik vs
PERSIB BANDUNG, Sabtu 16 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Persiwa, Rabu 20 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Deltras, Sabtu 30 Mei 2009
Persela vs PERSIB BANDUNG, Minggu 7 Juni 2009
Persija anJink vs PERSIB BANDUNG,Sabtu 13 Juni 2009