
teNtan9 urang...

- zHaL....
- bAnd0En9, pAriz vAn Java, Indonesia
- saya adalah orang yang gak mau di bawa ntuk RIBET..... simple adalah jiwa SAYA
PASKIBRA SMK Negeri 6 Bandung

Tampilkan postingan dengan label by. zHaL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label by. zHaL. Tampilkan semua postingan
Selasa, 24 Maret 2009
Selasa, 17 Februari 2009
PERSIB HARI INI
18 Feb 2009 08:02 AM
Siapkan Tiga Tombak
Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono mengisyaratkan, ia akan melakukan sedikit modifikasi dari formasi yang bakal diturunkannya pada saat menjamu Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Rabu (18/2) pukul 19.00 WIB. Kendati tidak mau mengungkapkannya secara terbuka, pelatih yang baru saja resmi mengantongi Lisensi A dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) tersebut tidak membantah adanya kemungkinan menurunkan tiga striker sekaligus alias tridente."Saya tidak mungkin mengubah skema permainan secara frontal, karena itu membutuhkan waktu untuk penyesuaian. Dasarnya tetap 3-5-2, tapi jika dibutuhkan, formasi itu mungkin saja akan berubah menjadi 3-4-3 misalnya," kata Jaya, usai sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (17/2).Pelatih yang sempat menangani Persiba pada Liga Indonesia (LI) XII/2006 ini mengungkapkan, modifikasi formasi ini dilakukannya sebagai sebuah solusi untuk memecah kebuntuan Persib dalam mencetak gol. "Jika dalam situasi tertentu, Persib mengalami kebuntuan, modifikasi formasi itu pasti akan saya lakukan. Saya yakin adanya sedikit perubahan itu bakal membuahkan hasil," katanya.Selain untuk memecah kebuntuan Persib dalam mencetak gol, disiapkannya formasi kejutan ini tidak terlepas dari kehadiran kembali Hilton Moriera, setelah sempat absen akibat akumulasi kartu kuning saat bermain imbang 0-0 dengan PSM Makassar. Hilton kemungkinan bakal diplot sebagai penyerang ketiga yang bisa bergerak dari berbagai posisi; tengah, sisi kanan maupun kiri. Sedangkan duet striker yang bakal dipasang kemungkinan kembali ke Christian Gonzales-Rafael Alves Bastos. Kalaupun terjadi perubahan, posisi Bastos bisa diisi Zaenal Arief atau Airlangga.Situasi seperti ini sempat dicoba Jaya dalam sesi latihan pematangan skema penyerangan, dua hari menjelang laga. Ketika itu, Hilton ditempatkan Jaya di sektor kanan. Ia diplot menjadi pengumpan kepada duet striker utama dan dalam kesempatan lain, bisa menjadi eksekutor jika bola datang dari arah berlawanan dengan posisinya.Satu sayap istirahat?Kendati sudah membocorkan formasi kejutannya, namun Jaya tetap menolak menyebutkan 11 pemain yang bakal menempati setiap pos di lapangan. Namun, jika modifikasi formasi ini benar-benar dilakukan Jaya, ada kemungkinan salah satu bek sayap Persib, Gilang Angga Kusumah atau Siswanto, harus "beristirahat" di bangku cadangan."Soal nama yang diturunkan, lihat saja nanti. Pokoknya, saya akan memilih 11 pemain terbaik dari stok terbaik yang saya miliki," tambah Jaya, sambil tersenyum.Berbeda dengan lini depan dan bek sayap, untuk pos lain seperti gelandang, belakang, dan kiper, sepertinya tidak akan terjadi perubahan nama pemain yang bakal diturunkan Jaya. Di bawah mistar, Tema Mursadat masih akan dipercaya. Ia akan dibentengi tiga starter reguler, Maman Abdurahman, Nova Arianto, dan Nyeck Nyobe Georges Clement. Di tengah, Hariono akan menjadi "tukang jagal" untuk mengamankan pergerakan dan kreasi Eka Ramdani dan Lorenzo Cabanas.
Panpel Gelar "Candid Camera"
Panitia Pelaksana (Panpel) Persib Bandung menggelar program "Candid Camera" untuk menjepret tindakan menyimpang yang dilakukan penonton, petugas keamanan maupun anggota panpel di seputar Stadion Si Jalak Harupat, termasuk ketika Persib menjamu Persiba Balikpapan, Rabu (18/2)."Program Candid Camera ini terbuka bagi siapa saja. Kalau memergoki perkeliruan seperti itu, jangan ragu-ragu untuk memotretnya," kata Ketua Panpel Persib, Iwan Kartiwan di Sekretariat Panpel Persib, Jln. K.H. Ahmad Dahlan Bandung, Selasa (17/2).Foto hasil jepretan perkeliruan itu bisa langsung dikirimkan ke Sekretariat Panpel Persib, Lantai III Gedung Pengda PSSI Jabar, Jln. Lodaya No. 20 Bandung. Pengirim wajib mencantumkan nama dan alamat yang jelas. Foto yang terpilih berhak mendapatkan hadiah telepon seluler dari Flexi.Sementara itu, bagi bobotoh yang akan menyaksikan duel Persib kontra Persiba dan Persib U-21 vs PSIS U-21, Rabu (18/2), tiket pertandingan masih tersedia, khususnya untuk tribun VIP, samping, dan tribun utara-selatan. Harga tiket VIP Rp 50.000, samping Rp 30.000, dan utara-selatan Rp 10.000.Selain di agen-agen resmi, tiket juga bisa didapat pada hari pertandingan di loket yang tersedia di Stadion Si Jalak Harupat mulai pukul 10.00 WIB. "Kami mengimbau jangan membeli tiket dari calo karena kami menyediakan cukup banyak tiket di loket Stadion Si Jalak Harupat," ujar Iwan.
Pertaruhan Jaya Hartono

Gonzales Ogah Mengumbar Janji
Kendati publik sepak bola Bandung sangat berharap kepadanya, namun Christian Gonzales tak mau mengumbar janji menjelang pertemuan Persib Bandung dengan Persiba Balikpapan pada laga lanjutan Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009 di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Rabu (18/2) pukul 19.00 WIB.Meski reputasinya dalam mencetak gol tak perlu diragukan lagi, striker berjuluk "El Loco" ini tak pernah punya target harus mencetak gol setiap menghadapi pertandingan."Saya tidak pernah mempunyai target mencetak gol setiap kali menghadapi pertandingan. Bagi saya, siapa pun yang mencetak gol tidak penting, karena kemenangan tim harus diutamakan," kata mantan striker Persik Kediri ini, usai sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Selasa (17/2).Kendati demikian, Gonzales menyadari, membuat gol adalah tugasnya sebagai striker. Karena itu, ia tidak akan membuang peluang yang didapatkannya. "Kalau ada kesempatan, pasti akan saya manfaatkan," ujarnya.Saat ini, jumlah koleksi gol Gonzales, yaitu 15 gol, satu di antaranya dibuat untuk Persib, sudah bisa disamai striker Sriwijaya FC, Ngon A Djam. Keduanya kini memimpin daftar pencetak gol tersubur sementara LSI 2008-2009.Janji SiswantoSementara itu, Siswanto yang baru terbebas dari hukuman larangan bermain akibat akumulasi kartu kuning, berjanji menampilkan performa terbaiknya jika kembali dipercaya pelatih Jaya Hartono pada saat menghadapi Persiba. Seperti para pemain lainnya, Siswanto juga bertekad untuk membawa Persib bangkit dari hasil kurang memuaskan dalam dua laga sebelumnya."Di kandangnya sendiri, Persiba memang sulit dikalahkan. Tapi, bermain di Bandung, rasanya kita bisa mengalahkan mereka. Apalagi, kita akan bermain di tengah dukungan bobotoh," kata mantan gelandang Persekabpas Pasuruan dan Persmin Minahasa ini.Dikatakan Sis, sapaan akrabnya, kemenangan atas Persiba sangat penting artinya buat Persib, terutama untuk menghidupkan kembali persaingan dengan tim-tim di atasnya, seperti Persija Jakarta, Sriwijaya FC, dan Persipura Jayapura. Menurutnya, kehilangan poin dalam dua laga sebelumnya, harus dibayar dengan kemenangan atas Persiba.
Source: http://klik-galamedia.com
Senin, 16 Februari 2009
LIGA INDONESIA
17/02/2009 06:36
-
Liga Indonesia
Nova Zaenal dan Bernard Masih Ditahan
Liputan6.com, Solo: Upaya penangguhan penahanan Nova Zaenal asal Gresik United dan Bernard Momadao dari Persis Solo belum berhasil. Polisi mengatakan masih mempelajari alasan penangguhan penahanan. Padahal kedua pemain itu berharap bisa segera keluar dari tahanan dan kembali memperkuat timnya.Belum jelasnya penangguhan penahanan ini membuat kedua pemain kecewa. Sudah tiga hari ini, mereka mengaku shock dan tak habis pikir dengan situasi yang dialaminya. Nova Zaenal dan Bernard Momadao tak memperkuat timnya dalam laga lanjutan divisi utama sore tadi.Nova Zaenal dan Berbard Mamadou baku pukul dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Sriwedari, Solo. Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Alex Bambang Riatmojo yang menonton pertandingan langsung meminta anak buahnya menangkap Nova Zaenal serta Bernard Mamadou.(JUM/Wiwik Susilo)

Liga Indonesia
Nova Zaenal dan Bernard Masih Ditahan
Liputan6.com, Solo: Upaya penangguhan penahanan Nova Zaenal asal Gresik United dan Bernard Momadao dari Persis Solo belum berhasil. Polisi mengatakan masih mempelajari alasan penangguhan penahanan. Padahal kedua pemain itu berharap bisa segera keluar dari tahanan dan kembali memperkuat timnya.Belum jelasnya penangguhan penahanan ini membuat kedua pemain kecewa. Sudah tiga hari ini, mereka mengaku shock dan tak habis pikir dengan situasi yang dialaminya. Nova Zaenal dan Bernard Momadao tak memperkuat timnya dalam laga lanjutan divisi utama sore tadi.Nova Zaenal dan Berbard Mamadou baku pukul dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Sriwedari, Solo. Kapolda Jateng Inspektur Jenderal Polisi Alex Bambang Riatmojo yang menonton pertandingan langsung meminta anak buahnya menangkap Nova Zaenal serta Bernard Mamadou.(JUM/Wiwik Susilo)
tNtang pel. PERSIB -jaYa harTono-
17 Feb 2009 07:02 AM
Jaya Hartono Matangkan Skema Penyerangan
Dua hari menjelang pertandingan melawan Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Rabu (18/2), Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono terus mematangkan skema penyerangan tim. Hal itu dilakukan karena berdasarkan hasil evaluasinya, dalam dua laga awal putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, ketika ditahan Persipura Jayapura 1-1 dan PSM Makassar 0-0, para pemain mengalami kebuntuan dalam membongkar pertahanan lawan. "Kita sudah lakukan evaluasi itu. Makanya, sekarang saya memberikan sesi latihan yang difokuskan kepada skema penyerangan," kata Jaya, usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (16/2).Dikatakan Jaya, dalam dua laga melawan Persipura dan PSM, para pemain depan Persib seolah mengalami kebuntuan dalam mencetak gol. Menurutnya, hal itu dikarenakan statisnya pergerakan para pemain depan, sehingga tidak mampu membuka daerah pertahanan lawan. Buntutnya memudahkan pemain belakang lawan mementahkan setiap serangan Persib."Pemain depan kita tidak berusaha menarik lawan, sehingga tidak banyak menciptakan celah di lini pertahanan lawan. Karena gerakannya statis di tempatnya, pemain belakang dengan mudah bisa mengawal mereka. Pemain lain pun sulit menerobos, karena tidak banyak ruang kosong yang tercipta," katanya.Saat menghadapi Persiba, Jaya berharap, persoalan kebuntuan pemain depan ini bisa terpecahkan. Kehadiran Hilton Moriera yang rajin bergerak, diharapkan bisa turut membantu menciptakan celah di lini depan. "Tapi untuk formasi di depan nanti, saya tidak mau ungkapkan ke media. Kita lihat saja nanti," katanya.Pada sesi latihan pematangan skema penyerangan itu, empat striker Persib, Christian Gonzales, Rafael Alves Bastos, Airlangga, dan Zaenal Arief diplot sebagai eksekutor. Sedangkan Hilton bergerak dari sayap untuk menciptakan peluang.Kunjungan BLISementara itu, pada Senin (16/2), Persib menerima kunjungan utusan dari Badan Liga Indonesia (BLI) yang tengah melakukan sosialisi bidang supporting, terutama menyangkut program pembinaan pemain usia muda. Rombongan BLI yang diterima di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jln. A. Yani Bandung dipimpin Ketua Bidang Teknik dan Standardisasi BLI, Jopie Leppel.Di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jopie menyampaikan pemaparan umum tentang program pembinaan pemain usia muda yang wajib dilakukan seluruh peserta LSI terhadap para pelatih klub anggota Pengcab PSSI Kota Bandung. "Nantinya, buku panduan pembinaan pemain usia muda yang sudah seragam di seluruh negara Asia ini akan dibagikan ke klub-klub," ujarnya.
Jaya Didukung, Sekaligus Diultimatum
Ketika pekerjaan rumah untuk memperbaiki kinerja tim dan berbagai persoalan di dalamnya belum tuntas, menyusul hasil mengecewakan dalam dua laga awal di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, tekanan terhadap Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono terasa semakin kencang. Selain tuntutan evaluasi dari Badan Pengelola Persib, bobotoh pun mulai memberikan tekanan terhadap Jaya.Paling tidak, mulai munculnya tekanan dari bobotoh itu tergambar pada sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (16/2). Sekelompok bobotoh di tribun penonton secara sengaja membentangkan sebuah spanduk berwarna putih bertuliskan "Jaya, Teguhkan Diri. Tak Sanggup, Mundur". Spanduk itu dipasang sejak para pemain Persib memulai sesi latihan sore itu.Tulisan dalam spanduk tersebut sebenarnya merupakan dukungan terhadap Jaya yang disinyalir mulai mendapat intervensi dari pihak luar tim, menyangkut starter yang diturunkannya pada saat menjamu PSM Makassar. Jaya diharapkan bisa mempertahankan integritasnya sebagai seorang pelatih kepala yang memiliki kewenangan penuh dalam menurunkan formasi tim.Tapi di balik dukungan tersebut, tulisan spanduk tersebut juga seolah memberikan ultimatum kepada mantan pelatih yang sempat mengantarkan Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia (LI) IX/2003 itu agar mengundurkan diri jika tidak sanggup mengatasi tekanan tersebut.Dianggap wajarMenanggapi munculnya spanduk yang bermakna ganda itu, Jaya menganggap hal seperti itu wajar dan biasa terjadi di tim mana pun. Karena itu, ia tidak mau terlalu mempersoalkan mulai munculnya tekanan buat dirinya."Saya kira hal seperti itu biasa dan wajar. Sudahlah, jangan terlalu dipermasalahkan. Konsentrasi saya sekarang bagaimana menyiapkan tim untuk menghadapi pertandingan besok (lawan Persiba, red)," katanya, usai memimpin sesi latihan sore itu.Kendati demikian, Jaya sempat terpancing juga emosinya, ketika dimintai komentarnya oleh wartawan tentang munculnya spanduk tersebut. "Pokoknya, untuk itu (sambil membalikkan badan dan menunjuk spanduk yang dibentangkan bobotoh, red) jawabannya cuma satu. Besok (Rabu, red) kita bisa menang dari Persiba. Saya kira, itu jawabannya," ujar Jaya.Soal tekanan terhadap dirinya yang semakin kencang, Jaya juga tak mau berpanjang lebar. "Abang-abang (wartawan, red) sudah tahu persis kondisi di sini (Persib, red)," katanya, sambil tersenyum.Source: http://klik-galamedia.com

Dua hari menjelang pertandingan melawan Persiba Balikpapan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Rabu (18/2), Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono terus mematangkan skema penyerangan tim. Hal itu dilakukan karena berdasarkan hasil evaluasinya, dalam dua laga awal putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, ketika ditahan Persipura Jayapura 1-1 dan PSM Makassar 0-0, para pemain mengalami kebuntuan dalam membongkar pertahanan lawan. "Kita sudah lakukan evaluasi itu. Makanya, sekarang saya memberikan sesi latihan yang difokuskan kepada skema penyerangan," kata Jaya, usai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (16/2).Dikatakan Jaya, dalam dua laga melawan Persipura dan PSM, para pemain depan Persib seolah mengalami kebuntuan dalam mencetak gol. Menurutnya, hal itu dikarenakan statisnya pergerakan para pemain depan, sehingga tidak mampu membuka daerah pertahanan lawan. Buntutnya memudahkan pemain belakang lawan mementahkan setiap serangan Persib."Pemain depan kita tidak berusaha menarik lawan, sehingga tidak banyak menciptakan celah di lini pertahanan lawan. Karena gerakannya statis di tempatnya, pemain belakang dengan mudah bisa mengawal mereka. Pemain lain pun sulit menerobos, karena tidak banyak ruang kosong yang tercipta," katanya.Saat menghadapi Persiba, Jaya berharap, persoalan kebuntuan pemain depan ini bisa terpecahkan. Kehadiran Hilton Moriera yang rajin bergerak, diharapkan bisa turut membantu menciptakan celah di lini depan. "Tapi untuk formasi di depan nanti, saya tidak mau ungkapkan ke media. Kita lihat saja nanti," katanya.Pada sesi latihan pematangan skema penyerangan itu, empat striker Persib, Christian Gonzales, Rafael Alves Bastos, Airlangga, dan Zaenal Arief diplot sebagai eksekutor. Sedangkan Hilton bergerak dari sayap untuk menciptakan peluang.Kunjungan BLISementara itu, pada Senin (16/2), Persib menerima kunjungan utusan dari Badan Liga Indonesia (BLI) yang tengah melakukan sosialisi bidang supporting, terutama menyangkut program pembinaan pemain usia muda. Rombongan BLI yang diterima di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jln. A. Yani Bandung dipimpin Ketua Bidang Teknik dan Standardisasi BLI, Jopie Leppel.Di Sekretariat Pengcab PSSI Kota Bandung, Jopie menyampaikan pemaparan umum tentang program pembinaan pemain usia muda yang wajib dilakukan seluruh peserta LSI terhadap para pelatih klub anggota Pengcab PSSI Kota Bandung. "Nantinya, buku panduan pembinaan pemain usia muda yang sudah seragam di seluruh negara Asia ini akan dibagikan ke klub-klub," ujarnya.
Jaya Didukung, Sekaligus Diultimatum
Ketika pekerjaan rumah untuk memperbaiki kinerja tim dan berbagai persoalan di dalamnya belum tuntas, menyusul hasil mengecewakan dalam dua laga awal di putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, tekanan terhadap Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono terasa semakin kencang. Selain tuntutan evaluasi dari Badan Pengelola Persib, bobotoh pun mulai memberikan tekanan terhadap Jaya.Paling tidak, mulai munculnya tekanan dari bobotoh itu tergambar pada sesi latihan sore di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Senin (16/2). Sekelompok bobotoh di tribun penonton secara sengaja membentangkan sebuah spanduk berwarna putih bertuliskan "Jaya, Teguhkan Diri. Tak Sanggup, Mundur". Spanduk itu dipasang sejak para pemain Persib memulai sesi latihan sore itu.Tulisan dalam spanduk tersebut sebenarnya merupakan dukungan terhadap Jaya yang disinyalir mulai mendapat intervensi dari pihak luar tim, menyangkut starter yang diturunkannya pada saat menjamu PSM Makassar. Jaya diharapkan bisa mempertahankan integritasnya sebagai seorang pelatih kepala yang memiliki kewenangan penuh dalam menurunkan formasi tim.Tapi di balik dukungan tersebut, tulisan spanduk tersebut juga seolah memberikan ultimatum kepada mantan pelatih yang sempat mengantarkan Persik Kediri menjuarai Liga Indonesia (LI) IX/2003 itu agar mengundurkan diri jika tidak sanggup mengatasi tekanan tersebut.Dianggap wajarMenanggapi munculnya spanduk yang bermakna ganda itu, Jaya menganggap hal seperti itu wajar dan biasa terjadi di tim mana pun. Karena itu, ia tidak mau terlalu mempersoalkan mulai munculnya tekanan buat dirinya."Saya kira hal seperti itu biasa dan wajar. Sudahlah, jangan terlalu dipermasalahkan. Konsentrasi saya sekarang bagaimana menyiapkan tim untuk menghadapi pertandingan besok (lawan Persiba, red)," katanya, usai memimpin sesi latihan sore itu.Kendati demikian, Jaya sempat terpancing juga emosinya, ketika dimintai komentarnya oleh wartawan tentang munculnya spanduk tersebut. "Pokoknya, untuk itu (sambil membalikkan badan dan menunjuk spanduk yang dibentangkan bobotoh, red) jawabannya cuma satu. Besok (Rabu, red) kita bisa menang dari Persiba. Saya kira, itu jawabannya," ujar Jaya.Soal tekanan terhadap dirinya yang semakin kencang, Jaya juga tak mau berpanjang lebar. "Abang-abang (wartawan, red) sudah tahu persis kondisi di sini (Persib, red)," katanya, sambil tersenyum.Source: http://klik-galamedia.com
Minggu, 15 Februari 2009
info persiB
Larangan Atribut Bisa Dicabut
Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan sinyal positif dengan mencabut sanksi larangan memakai atribut bagi para bobotoh saat mendukung Persib Bandung di stadion. Dalam hal ini, Komdis membuka kesempatan lebar-lebar bagi kubu Persib untuk mengajukan dispensasi terkait larangan penggunaan atribut yang berhubungan dengan tim yang diarsiteki Jaya Hartono itu."Persib sebenarnya bisa mengajukan kepada Komdis untuk mencabut larangan pemakaian atribut bagi para bobotoh. Komdis sebenarnya sudah memberikan sinyal tersebut. Sekarang yang harus dilakukan kubu Persib adalah mengirim surat permohonan pencabutan tersebut secepatnya kepada Komdis," ujar anggota Komdis PSSI, Bernard Limbong di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (14/2).Sinyal untuk memberikan "pengampunan" kepada bobotoh tersebut tentunya berdasarkan pertimbangan yang sangat matang. Terutama berhubungan dengan mobilisasi penonton yang sangat sulit dikontrol."Stadion ini (Jalak Harupat, red) 'kan berada di Kabupaten Bandung. Namun, penonton yang mendukung Persib juga banyak yang berasal dari Kota Bandung. Kondisi ini membuat panpel sulit mengontrol jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," ungkapnya.Jika memakai atribut, maka bisa dengan mudah melakukan identifikasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan. "Jadi, nantinya kita akan tahu siapa yang melakukan tindakan yang tidak diinginkan dengan melihat atribut yang dipakai, untuk menghindari adanya fitnah," katanya.DitoleransiSementara itu, terkait aksi pelemparan dan pembakaran yang dilakukan bobotoh saat Persib ditahan imbang PSM, Sabtu (14/2), hal tersebut masih bisa ditoleransi sebagai sebuah reaksi dari kekecewaaan. Ia pun menjamin Komdis PSSI tidak akan menjatuhkan sanksi kepada Panpel Persib."Aksi pelemparan tersebut masih dalam tahap wajar dan bisa ditoleransi. Jadi, kita (Komdis, red) tidak akan memberikan sanksi," katanya
Source: http://klik-galamedia.com
Kamis, 12 Februari 2009
PERSIB info
13 Feb 2009 06:02 AM
Jaya Siapkan Empat Gelandang
Pelatih Persib Jaya Hartono telah mempersiapkan sedikitnya empat gelandang lain untuk mengantisipasi absennya Hilton Moreira dan Siswanto pada pertandingan melawan PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung, Sabtu (14/2). Jaya mengaku tidak khawatir karena Persib memiliki banyak stok pemain tengah yang saat ini dalam kondisi prima.
Harry Salisbury, Eka Ramdani, Atep, dan Airlangga merupakan beberapa nama yang disebut-sebut Jaya tengah dipersiapkan untuk pertandingan melawan PSM. Namun, dia masih enggan menyebutkan secara pasti nama dua pemain yang akan menggantikan posisi Hilton dan Siswanto karena ingin melihat kondisi terakhir menjelang pertandingan.
"Yang jelas, semuanya dalam kondisi prima. Tidak ada yang cedera dan secara teratur mengikuti latihan setiap hari. Jadi tidak ada masalah," katanya seusai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (12/2).
Saat Persib bermain imbang 1-1 dengan Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung, Senin (9/2), baik Hilton maupun Siswanto yang bermain penuh selama dua babak, diganjar kartu kuning. Bagi Hilton, itu merupakan kartu kuning kedua setelah yang pertama dia dapatkan saat tampil menghadapi Pupuk Kaltim Bontang di Stadion Mulawarman Bontang, 6 Oktober lalu. Sementara itu, Siswanto mendapat kartu kuning pertama ketika Persib bermain imbang tanpa gol dengan Persiba Balikpapan, 9 Oktober 2008.
Pada pertandingan melawan Persiba itu, sebenarnya Hariono yang diganjar kartu kuning oleh wasit. Namun entah mengapa, nama Siswanto yang tercatat mendapat kartu kuning dalam laporan pertandingan. Menanggapi kondisi ini, Jaya mengatakan hanya dapat menerima dan berusaha mengambil hikmahnya.
"Kita syukuri saja. Jadinya, Hariono bisa tetap main di posisi gelandang bertahan. Dulu Eka pernah menggantikannya sebagai gelandang bertahan, tetapi dia lebih bagus kalau jadi gelandang serang," tuturnya.
Dua hari menjelang partai melawan PSM, Jaya mempersingkat durasi latihan dari dua jam menjadi sekitar 1,5 jam. Akan tetapi, materi latihan tetap menjaga kecepatan pemain dengan tambahan sesi peregangan. Kemampuan passing dan shooting pemain tengah dan depan tampak terus diasah, melalui latihan serangan terpola. Mungkin ini salah satu cara Jaya untuk memupuk pengertian dan kekompakan pemain, yang pada pertandingan sebelumnya tidak maksimal.
Sementara itu, pemain belakang seperti Nyeck Nyobe, Waluyo, Nova, Edi Hafid, Wildansyah, dan Maman Abdurahman berlatih passing bola lambung, serta ketangkasan. Pada pertandingan melawan Persipura, Jaya menilai lini belakang Persib masih lemah. Pasalnya, banyak pemain yang masih bermain teknis dan tidak taktis saat menjaga pertahanan berlakang.
Maman yang mengalami cedera otot kaki (over stretch) saat menghadapi Persipura, kemarin mulai mengikuti seluruh materi latihan, termasuk latihan ketangkasan. Sebelumnya, pemain nasional ini harus beristirahat total dan hanya diperbolehkan melakukan latihan ringan seperti jogging. Menurut dokter Persib, dr. Ia Kurnia, kondisi Maman akan pulih dalam waktu dua hari. Dengan begitu, dia dipastikan dapat membela si "Maung Bandung" saat melawan PSM.
Di lain pihak, kondisi Salim Alaydrus menunjukkan kemajuan pascacedera otot kaki beberapa waktu lalu. Dalam sesi latihan shooting, dia sudah mampu menendang bola keras. Akan tetapi, Jaya mengaku belum akan menurunkan Salim dalam pertandingan resmi karena kondisinya harus teruji dulu melalui uji coba dan game.
Source: http://www.pikiran-rakyat.com
Hari Isi Posisi Siswanto
Setelah sempat diparkir di bangku cadangan, Hari Salisburri kemungkinan besar bakal kembali mendapat kesempatan tampil sebagai starter pada saat Persib Bandung menjamu PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (14/2) malam.
Pada saat bermain imbang melawan Persipura Jayapura pada laga pembuka putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, Senin (9/2) lalu dan beberapa pertandingan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009, Hari sempat kehilangan tempatnya di posisi bek sayap kiri.
Pemain yang dibesarkan Persijatim dan PSIS Semarang ini kemungkinan besar menjadi starter, menyusul absennya Siswanto pada saat Persib menjamu PSM, karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. "Untuk pengganti Siswanto di sayap kiri, kita masih punya Hari yang dalam keadaan segar bugar. Kemungkinan besar, dialah yang akan saya mainkan nanti," kata pelatih Persib, Jaya Hartono, usai memimpin sesi latihan pagi Eka Ramdani dan kawan-kawan di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (12/2).
Di luar Hari, Persib sebenarnya masih punya Salim Alaydrus dan Irwan Wijasmara yang biasa beroperasi di posisi itu. Tapi meski cedera otot paha Salim dan sikut Irwan sudah berangsur pulih, namun Jaya belum berani menurunkan keduanya.
"Salim dan Irwan memang sudah berlatih. Tapi setelah sekian lama istirahat akibat cedera yang dialaminya, saya pastikan mereka belum laik tanding saat menghadapi PSM. Jadi, calon pengganti Siswanto ya tinggal Hari," kata Jaya.
Banyak stok
Berbeda dengan posisi bek sayap kiri yang tidak ada pilihan lain, Jaya mengaku tidak terlalu repot dengan absennya Hilton Moriera. Pasalnya, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu mengaku punya banyak stok pemain yang bisa mengisi posisi Hilton, baik sebagai gelandang maupun striker.
"Untuk posisi gelandang dan striker, saya pikir tidak terlalu masalah. Meski Hilton absen, stok pemain kita di posisi itu sangat banyak. Saya punya Atep, Eka (Ramdani), dan (Lorenzo) Cabanas di gelandang," katanya.
Dengan absennya Hilton, Jaya hampir bisa dipastikan bakal kembali memplot Eka dan Cabanas sebagai gelandang serang, dibantu Hariono di posisi gelandang bertahan. Saat menghadapi Persipura, formasi reguler hampir sepanjang putaran pertama ini sempat berubah, ketika Hilton ditarik ke posisi gelandang dan Eka istirahat di bangku cadangan.
Sedangkan di posisi striker, Jaya sepertinya masih mencari calon tandem Christian Gonzales yang dipastikan mendapatkan satu tempat. Selain Rafael Alves Bastos, yang saat melawan Persipura menjadi starter, ada dua stok striker lokal lainnya yang tengah menunggu kesempatan, yaitu Airlangga dan Zaenal Arief. Sejauh ini, Airlangga dan Zaenal Arief masing-masing sudah menyumbangkan 2 gol.
Source: http://klik-galamedia.com
Siswanto Korban "Kesalahan" PP
SISWANTO yang mulai mendapat kepercayaan dari pelatih Jaya Hartono, terpaksa harus absen pada saat Persib Bandung menjamu PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (14/2), akibat harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Mantan gelandang Persekabpas Pasuruan dan Persmin Minahasa ini setuju kalau ia merupakan korban "kesalahan" pengawas pertandingan (PP) yang tidak akurat dalam mencatat laporan pertandingan.
"Iya betul, Kang. Ini (ia harus absen, red) karena salah catat PP," kata Siswanto ketika "GM" mengatakan, kalau dirinya merupakan korban ketidakakuratan PP saat Persib bermain imbang 0-0 dengan Persiba Balikpapan, Oktober lalu.
Seperti diberitakan "GM", ketika itu, "pelaku" pelanggaran terhadap salah seorang pemain Persiba adalah Hariono. Tapi, entah kenapa dalam laporan PP yang menjadi patokan Badan Liga Indonesia (BLI) dalam menjatuhkan hukuman tertulis nama Siswanto. Karena itu, kartu kuning yang didapatkan Siswanto dari wasit Dzumadi Effendi saat Persib ditahan Persipura Jayapura, Senin (9/2), dianggap kartu kuning kedua.
Pelatih Persib, Jaya Hartono, juga setuju dengan istilah korban "kesalahan" PP itu. Tapi, Jaya justru mengatakan, "kesalahan" PP itu justru menguntungkan Persib secara tim.
"Kalau saya pikir, kesalahan PP itu justru menguntungkan kita secara tim. Soalnya, kalau PP tidak salah, yang akan absen saat melawan PSM 'kan Hariono, yang juga dapat kartu kuning saat lawan Persipura. Padahal, untuk saat ini, posisi Hariono di gelandang bertahan itu lebih vital ketimbang bek sayap kanan," papar Jaya, sambil tersenyum.
Kendati demikian, Jaya mengatakan, sebenarnya ia lebih senang, kalau tidak ada pemainnya yang absen.
Source: http://klik-galamedia.com
Jaya Siapkan Empat Gelandang
Pelatih Persib Jaya Hartono telah mempersiapkan sedikitnya empat gelandang lain untuk mengantisipasi absennya Hilton Moreira dan Siswanto pada pertandingan melawan PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung, Sabtu (14/2). Jaya mengaku tidak khawatir karena Persib memiliki banyak stok pemain tengah yang saat ini dalam kondisi prima.
Harry Salisbury, Eka Ramdani, Atep, dan Airlangga merupakan beberapa nama yang disebut-sebut Jaya tengah dipersiapkan untuk pertandingan melawan PSM. Namun, dia masih enggan menyebutkan secara pasti nama dua pemain yang akan menggantikan posisi Hilton dan Siswanto karena ingin melihat kondisi terakhir menjelang pertandingan.
"Yang jelas, semuanya dalam kondisi prima. Tidak ada yang cedera dan secara teratur mengikuti latihan setiap hari. Jadi tidak ada masalah," katanya seusai memimpin sesi latihan pagi di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (12/2).
Saat Persib bermain imbang 1-1 dengan Persipura Jayapura di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung, Senin (9/2), baik Hilton maupun Siswanto yang bermain penuh selama dua babak, diganjar kartu kuning. Bagi Hilton, itu merupakan kartu kuning kedua setelah yang pertama dia dapatkan saat tampil menghadapi Pupuk Kaltim Bontang di Stadion Mulawarman Bontang, 6 Oktober lalu. Sementara itu, Siswanto mendapat kartu kuning pertama ketika Persib bermain imbang tanpa gol dengan Persiba Balikpapan, 9 Oktober 2008.
Pada pertandingan melawan Persiba itu, sebenarnya Hariono yang diganjar kartu kuning oleh wasit. Namun entah mengapa, nama Siswanto yang tercatat mendapat kartu kuning dalam laporan pertandingan. Menanggapi kondisi ini, Jaya mengatakan hanya dapat menerima dan berusaha mengambil hikmahnya.
"Kita syukuri saja. Jadinya, Hariono bisa tetap main di posisi gelandang bertahan. Dulu Eka pernah menggantikannya sebagai gelandang bertahan, tetapi dia lebih bagus kalau jadi gelandang serang," tuturnya.
Dua hari menjelang partai melawan PSM, Jaya mempersingkat durasi latihan dari dua jam menjadi sekitar 1,5 jam. Akan tetapi, materi latihan tetap menjaga kecepatan pemain dengan tambahan sesi peregangan. Kemampuan passing dan shooting pemain tengah dan depan tampak terus diasah, melalui latihan serangan terpola. Mungkin ini salah satu cara Jaya untuk memupuk pengertian dan kekompakan pemain, yang pada pertandingan sebelumnya tidak maksimal.
Sementara itu, pemain belakang seperti Nyeck Nyobe, Waluyo, Nova, Edi Hafid, Wildansyah, dan Maman Abdurahman berlatih passing bola lambung, serta ketangkasan. Pada pertandingan melawan Persipura, Jaya menilai lini belakang Persib masih lemah. Pasalnya, banyak pemain yang masih bermain teknis dan tidak taktis saat menjaga pertahanan berlakang.
Maman yang mengalami cedera otot kaki (over stretch) saat menghadapi Persipura, kemarin mulai mengikuti seluruh materi latihan, termasuk latihan ketangkasan. Sebelumnya, pemain nasional ini harus beristirahat total dan hanya diperbolehkan melakukan latihan ringan seperti jogging. Menurut dokter Persib, dr. Ia Kurnia, kondisi Maman akan pulih dalam waktu dua hari. Dengan begitu, dia dipastikan dapat membela si "Maung Bandung" saat melawan PSM.
Di lain pihak, kondisi Salim Alaydrus menunjukkan kemajuan pascacedera otot kaki beberapa waktu lalu. Dalam sesi latihan shooting, dia sudah mampu menendang bola keras. Akan tetapi, Jaya mengaku belum akan menurunkan Salim dalam pertandingan resmi karena kondisinya harus teruji dulu melalui uji coba dan game.
Source: http://www.pikiran-rakyat.com
Hari Isi Posisi Siswanto
Setelah sempat diparkir di bangku cadangan, Hari Salisburri kemungkinan besar bakal kembali mendapat kesempatan tampil sebagai starter pada saat Persib Bandung menjamu PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (14/2) malam.
Pada saat bermain imbang melawan Persipura Jayapura pada laga pembuka putaran kedua Liga Super Indonesia (LSI) 2008-2009, Senin (9/2) lalu dan beberapa pertandingan Copa Dji Sam Soe Indonesia (CDSSI) 2008-2009, Hari sempat kehilangan tempatnya di posisi bek sayap kiri.
Pemain yang dibesarkan Persijatim dan PSIS Semarang ini kemungkinan besar menjadi starter, menyusul absennya Siswanto pada saat Persib menjamu PSM, karena harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. "Untuk pengganti Siswanto di sayap kiri, kita masih punya Hari yang dalam keadaan segar bugar. Kemungkinan besar, dialah yang akan saya mainkan nanti," kata pelatih Persib, Jaya Hartono, usai memimpin sesi latihan pagi Eka Ramdani dan kawan-kawan di Stadion Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (12/2).
Di luar Hari, Persib sebenarnya masih punya Salim Alaydrus dan Irwan Wijasmara yang biasa beroperasi di posisi itu. Tapi meski cedera otot paha Salim dan sikut Irwan sudah berangsur pulih, namun Jaya belum berani menurunkan keduanya.
"Salim dan Irwan memang sudah berlatih. Tapi setelah sekian lama istirahat akibat cedera yang dialaminya, saya pastikan mereka belum laik tanding saat menghadapi PSM. Jadi, calon pengganti Siswanto ya tinggal Hari," kata Jaya.
Banyak stok
Berbeda dengan posisi bek sayap kiri yang tidak ada pilihan lain, Jaya mengaku tidak terlalu repot dengan absennya Hilton Moriera. Pasalnya, mantan pelatih Deltras Sidoarjo itu mengaku punya banyak stok pemain yang bisa mengisi posisi Hilton, baik sebagai gelandang maupun striker.
"Untuk posisi gelandang dan striker, saya pikir tidak terlalu masalah. Meski Hilton absen, stok pemain kita di posisi itu sangat banyak. Saya punya Atep, Eka (Ramdani), dan (Lorenzo) Cabanas di gelandang," katanya.
Dengan absennya Hilton, Jaya hampir bisa dipastikan bakal kembali memplot Eka dan Cabanas sebagai gelandang serang, dibantu Hariono di posisi gelandang bertahan. Saat menghadapi Persipura, formasi reguler hampir sepanjang putaran pertama ini sempat berubah, ketika Hilton ditarik ke posisi gelandang dan Eka istirahat di bangku cadangan.
Sedangkan di posisi striker, Jaya sepertinya masih mencari calon tandem Christian Gonzales yang dipastikan mendapatkan satu tempat. Selain Rafael Alves Bastos, yang saat melawan Persipura menjadi starter, ada dua stok striker lokal lainnya yang tengah menunggu kesempatan, yaitu Airlangga dan Zaenal Arief. Sejauh ini, Airlangga dan Zaenal Arief masing-masing sudah menyumbangkan 2 gol.
Source: http://klik-galamedia.com
Siswanto Korban "Kesalahan" PP
SISWANTO yang mulai mendapat kepercayaan dari pelatih Jaya Hartono, terpaksa harus absen pada saat Persib Bandung menjamu PSM Makassar di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Kab. Bandung, Sabtu (14/2), akibat harus menjalani hukuman akumulasi kartu kuning. Mantan gelandang Persekabpas Pasuruan dan Persmin Minahasa ini setuju kalau ia merupakan korban "kesalahan" pengawas pertandingan (PP) yang tidak akurat dalam mencatat laporan pertandingan.
"Iya betul, Kang. Ini (ia harus absen, red) karena salah catat PP," kata Siswanto ketika "GM" mengatakan, kalau dirinya merupakan korban ketidakakuratan PP saat Persib bermain imbang 0-0 dengan Persiba Balikpapan, Oktober lalu.
Seperti diberitakan "GM", ketika itu, "pelaku" pelanggaran terhadap salah seorang pemain Persiba adalah Hariono. Tapi, entah kenapa dalam laporan PP yang menjadi patokan Badan Liga Indonesia (BLI) dalam menjatuhkan hukuman tertulis nama Siswanto. Karena itu, kartu kuning yang didapatkan Siswanto dari wasit Dzumadi Effendi saat Persib ditahan Persipura Jayapura, Senin (9/2), dianggap kartu kuning kedua.
Pelatih Persib, Jaya Hartono, juga setuju dengan istilah korban "kesalahan" PP itu. Tapi, Jaya justru mengatakan, "kesalahan" PP itu justru menguntungkan Persib secara tim.
"Kalau saya pikir, kesalahan PP itu justru menguntungkan kita secara tim. Soalnya, kalau PP tidak salah, yang akan absen saat melawan PSM 'kan Hariono, yang juga dapat kartu kuning saat lawan Persipura. Padahal, untuk saat ini, posisi Hariono di gelandang bertahan itu lebih vital ketimbang bek sayap kanan," papar Jaya, sambil tersenyum.
Kendati demikian, Jaya mengatakan, sebenarnya ia lebih senang, kalau tidak ada pemainnya yang absen.
Source: http://klik-galamedia.com
Langganan:
Postingan (Atom)
IndoNesIa

negaraku iTu
PERSIB...

PERSIB...08

jadWaL LSI putaran ke-2
Putaran Kedua------------
PERSIB BANDUNG vs Persipura, Senin 9 Februari 2009 Skor : 1 - 1
PERSIB BANDUNG vs PSM, Sabtu 14 Februari 2009 Skor : 0 - 0
PERSIB BANDUNG vs Persiba, Rabu 18 Februari 2009 Skor : 2 - 1
PERSIB BANDUNG vs PKT, Minggu 22 Februari 2009 Skor : 2 - 1
Pelita Jaya vs PERSIB BANDUNG, Senin 16 Maret 2009
PSIS vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 21 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs Sriwijaya FC Sabtu 28 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs PSMS, Rabu 1 april 2009
Persijap vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 18 April 2009
Persita vs PERSIB BANDUNG, Minggu 26 April 2009
Persitara vs PERSIB BANDUNG, Minggu 3 Mei 2009
Arema vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 9 Mei 2009
Persik vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 16 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Persiwa, Rabu 20 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Deltras, Sabtu 30 Mei 2009
Persela vs PERSIB BANDUNG, Minggu 7 Juni 2009
Persija anJink vs PERSIB BANDUNG,Sabtu 13 Juni 2009
PERSIB BANDUNG vs Persipura, Senin 9 Februari 2009 Skor : 1 - 1
PERSIB BANDUNG vs PSM, Sabtu 14 Februari 2009 Skor : 0 - 0
PERSIB BANDUNG vs Persiba, Rabu 18 Februari 2009 Skor : 2 - 1
PERSIB BANDUNG vs PKT, Minggu 22 Februari 2009 Skor : 2 - 1
Pelita Jaya vs PERSIB BANDUNG, Senin 16 Maret 2009
PSIS vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 21 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs Sriwijaya FC Sabtu 28 Maret 2009
PERSIB BANDUNG vs PSMS, Rabu 1 april 2009
Persijap vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 18 April 2009
Persita vs PERSIB BANDUNG, Minggu 26 April 2009
Persitara vs PERSIB BANDUNG, Minggu 3 Mei 2009
Arema vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 9 Mei 2009
Persik vs PERSIB BANDUNG, Sabtu 16 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Persiwa, Rabu 20 Mei 2009
PERSIB BANDUNG vs Deltras, Sabtu 30 Mei 2009
Persela vs PERSIB BANDUNG, Minggu 7 Juni 2009
Persija anJink vs PERSIB BANDUNG,Sabtu 13 Juni 2009