24 Feb 2009 07:02 AM
Eka Ramdani, "Jujur, Fisik Terkuras"


Komunikasi Harus Dibenahi
Pelatih Persib Bandung, Jaya Hartono mengakui lemahnya komunikasi di lini belakang menjadi salah satu penyebab gawang anak asuhnya selalu bisa dibobol lawan. Di antara pemain di sektor belakang, Nyeck Nyobe George Clement menjadi pemain yang jarang berkomunikasi dengan rekannya."Nyeck itu susah sekali untuk berkomunikasi dengan pemain lain. Jangankan di lapangan, sehari-hari pun jarang berkomunikasi," aku Jaya usai latihan di Stadion Persib, Jln. Ahmad Yani, Senin (23/2).Untuk meningkatkan komunikasi di lini belakang, Jaya telah berulang kali meminta Maman Abdurahman dan Tema Mursadat untuk tidak segan-segan mengatur teman lainnya yang berada di sektor pertahanan. Namun ternyata tetap belum membuahkan hasil maksimal. "Ya memang sudah susah. Nyeck itu sudah sulit untuk berkomunikasi," katanya.Kendati demikian, Nyeck tetap dipertahankan pada posisinya karena faktor tinggi badan yang menguntungkan bagi Persib. Selain komunikasi, agresivitas pemain juga menjadi kendala di lini pertahanan. Padahal, agresivitas sangat diperlukan untuk merebut bola dari kaki lawan. "Agresivitas pemain Persib, terutama pemain bertahan masih kurang, sehingga lawan menjadi sering memegang bola," kata Jaya.Hal senada diungkapkan asisten pelatih Robby Darwis. Menurutnya, selain kurang komunikasi dan koordinasi para pemain belakang, Persib juga sering lengah dalam menjaga pergerakan penyerang lawan."Para pemain belakang kita terlalu fokus melihat bola. Kondisi ini membuat pemain kita tidak memperhatikan pergerakan pemain lawan yang berada di kotak penalti. Kelengahan ini sering mengakibatkan gawang kita kebobolan," ujarnya, usai pertandingan melawan PKT Bontang, Minggu (22/2).Dijelaskan Robby, lini belakang Persib selalu kesulitan mengantisipasi umpan-umpan matang dari sektor sayap. Lemahnya antisipasi tersebut yang mengakibatkan pemain lawan bisa mencetak gol."Lihat saja, seperti proses gol Titus Bonay ke gawang Persib yang bermula dari umpan crossing sektor sayap. Umpan tersebut sebenarya pelan, namun pemain kita tidak bisa mengantisipasinya. Kondisi ini sering terjadi," katanya.Untuk itu, kelemahan yang terletak di lini belakang tersebut akan terus dibenahi tim pelatih Persib. Diharapkan, kelemahan-kelamahan seperti itu bisa segera diperbaiki. "Kita akan terus memperbaiki hal tersebut dalam latihan," tegasnya.
Nurdin: Tak Ada Pergantian Ketua Umum PSSI
Ketua Umum PSSI Nurdin Halid diperkirakan terus memimpin PSSI sampai 2011. Kepastian itu diperoleh setelah tidak satu pun permintaan dari asosiasi dan anggota PSSI untuk melakukan pergantian Ketua Umum dalam Raparnas yang digelar di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (23/2). Situasi ini berarti dalam Munaslub yang direncanakan digelar 18 April mendatang akan berjalan mulus dan lancar.Munaslub sendiri digelar setelah AFC dan FIFA menyetujui revisi Pedoman Dasar yang dibuat oleh PSSI. Disisi lain FIFA pun tidak secara tersirat agar PSSI harus mengganti Ketua Umumnya. Yang ada PSSI harus segera menggelar Munaslub untuk meratifikasi PD PSSI.Nurdin mengatakan hingga saat ini PSSI tidak menerima adanya permintaan dari anggota PSSI untuk melakukan pergantian pengurus maupun ketua umumnya."Yang jelas hingga kini PSSI tidak menerima adanya permintaan dari asosiasi dan anggota PSSI untuk melakukan pergantian pengurus maupun ketua umumnya," ungkap Nurdin.Menurutnya, FIFA hanya mengirimkan surat yang mengatakan PSSI harus segera menggelar munaslub untuk meratifikasi PD PSSI. Dalam surat tersebut, FIFA memberikan waktu hingga 16 Juli 2009. Namun, dalam rapat Executif Commite PSSI, diputuskan agar Munaslub digelar lebih awal, yaitu pada 18 April."Tidak ada perintah untuk melakukan pemilihan pengurus baru, dan ini berlaku hingga 2011," katanya.Ia juga menyangkal adanya permintaan dari Pengurus Daerah untuk menggelar pemilihan pengurus. "Kalau tidak ada permintaan dari anggota, kenapa harus menggelar pemilihan?" katanya.Padahal sebelumnya, sesuai informasi yang dirilis di situs FIFA, badan sepak bola dunia itu mendesak PSSI segera menggelar pemilihan ulang ketua umum, maksimal tiga bulan setelah ratifikasi PD PSSI.Desakan FIFA ini muncul karena menilai proses pemilihan ketua umum pada Munas PSSI di Makassar, akhir 2007 lalu, melanggar Pedoman Dasar PSSI sendiri, dan tidak sejalan dengan Kode Etik FIFA.Sementara itu, Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyatakan bahwa Munaslub dilaksanakan pada 18-19 April, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan Kongres atau Munas pada Juni 2009 sesuai petunjuk FIFA. "Munaslub kita perkirakan akan dilaksanakan tanggal 18 dan 19 April mendatang yang akan diikuti dengan pelaksanaan kongres dan Munas," jelasnya.Menurutnya, pelaksanaan Raparnas kali ini sebagai bagian dari sosialisasi untuk penyelenggaraan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) PSSI. Munaslub dilaksanakan bertepatan dengan perayaan HUT ke-79 PSSI. Agenda utama Munaslub adalah untuk meratifikasi Pedoman Dasar (PD) PSSI menjadi Statuta PSSI, yang sudah mengadopsi Statuta FIFA. FIFA secara resmi sudah menyetujui draf Statuta PSSI. Dalam surat yang ditandatangani Jer'ome Valcke pada 16 Februari, FIFA juga menghendaki agar PSSI segera melaksanakan kongres atau munas pada Juni 2009.
Source: http://tribunjabar.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar